Oknum Siswa SMAN 5 dan Wali Murid Diduga Aniaya Guru SMPN II - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Oknum Siswa SMAN 5 dan Wali Murid Diduga Aniaya Guru SMPN II

Kota Bima, KB.- Kasus Kekerasan kembali terjadi dilingkungan pendidikan yang ada di Kota Bima. Kali ini terjadi pada seorang guru SMPN 11 Kota Bima yang bernama Ifrin Sufran. Ifrin diduga dianiaya oleh oknum Wali Murid, Usman dan Anaknya BS (17) yang merupakan siswa SMAN 5 Kota Bima, pada Kamis (08/06/2017).

Kapolsek Asakota IPTU Ahmad Lutfi Hidayat kepada Kabar Bima mengatakan, kejadian penganiayaan terhadap guru tersebut sangat menghebohkan sekolah, karena kejadian tersebut terjadi disaat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung.

“Memang Benar ada kejadiannya, kami sudah menerima laporan tindak penganiayaan guru Ifrin, yang dilakukan oleh oknum keluarga dari siswa berinisial BS warga kelurahan Jatiwangi, yang juga merupakan siswa dari SMAN 5 Kota Bima,” ujar Kapolsek saat ditemui di ruang kerjanya.

Dikatakannya kronologisnya, kejadian berawal saat BS mendatangi SMPN 11 Kota Bima, untuk melihat kondisi adiknya yang menurut informasi terlibat perkelahian di sekolah setempat. Tapi kedatangan BS sendiri sempat diamankan oleh seorang guru untuk ditenangkan, lalu kemudian meminta untuk dibicarakan secara baik-baik.

Setelah ditenangkan dan diajak bicarakan baik-baik, justeru BS tidak menerima ajakan dari guru tersebut. Diantara yang menasehati tersebut, juga ada korban guru Ifrin. Tapi nasehat tersebut tidak diterima oleh BS, sehingga dia memberontak sampai melempar kaca sekolah.

Selanjutnya, setelah melempar kaca sekolah, lalu BS pulang dan kembali datang dengan orangtuanya. Kepada orang tuanya BS menceritakan bahwa dia dikeroyok oleh guru sekolah setempat. Setelah mendapat laporan dari BS, orang tuanya pun bersama keluarga korban mendatangi sekolah.

“Sesampai di sekolah tanpa basa-basi, oknum keluarga langsung menganiaya guru setempat yang bernama Ifrin Sufran,” jelasnya.

Akibat penganiayaan tersebut Ifrin Sufran mengalami luka robek pada bibir bagian dalam. Kemudian Ifrin langsung melaporkan kejadian tersebut. Untuk sementara laporan telah diterima, dan di BAP.

“Selain korban, BS dan orang tuanya telah diambil keterangannya sebagai saksi. Mengenai perkembangan kasusnya, akan kami informasikan lagi,”tandasnya.

Secara terpisah, Kepala SMPN 11 Kota Bima Drs.Rosdi Efendi HAR yang dikonfirmasi Kabar Bima menceritakan, bahwa pada awalnya dia tidak tahu kalau ada keributan yang terjadi di sekolah. Sebab pada saat itu dirinya sedang mengukiti kegitan di SMPN 2 Kota Bima.

"Saya tidak tahu ada keributan di sekolah, karena saya lagi mengikuti kegiatan di luar," ujarnya.

Lanjut dia, tetapi setelah mendapat laporan dari beberapa guru bahwa ada keributan, dirinya lalu bergegas kembali ke Sekolah. "Setelah dikabari, saya langsung  balik ke sekolah untuk melihat keadaan yang terjadi,"tuturnya.

Sesampainya di Sekolah,  keadaan sekolah sudah ramai karena banyak warga yang datang.

"Setelah saya sampai ternyata di sekolah sudah ramai dan saya melihat ada kaca jendela sekolah yang pecah karena dilempar,"akunya.

Lanjut kasek, selain kaca yang dilempar, mereka juga memukul seorang guru. "Salah seorang guru jadi korban penganiayaan dan mengalami luka robek pada bagian bibir dalam," bebernya.

Melihat guru yang dianiaya, dirinya langsung melaporkan kasus tersebut ke polsek Asakota.

"Kasus ini sudah kita laporkan dan sekarang sedang ditangani Polsek Asakota,"pungkasnya. (KB-04)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.