Lamban Ungkap Pelaku Tabrak Lari, Himasdom Desak Kapolres Dompu Dicopot - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Lamban Ungkap Pelaku Tabrak Lari, Himasdom Desak Kapolres Dompu Dicopot

Mataram, KB.- Puluhan mahasiswa di bawah bendera Himpunan Mahasiswa Suku Donggo Mataram (Himasdom) menggelar unjuk rasa di depan Mapolda NTB, Senin (13/11/2017). Mereka mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku tabrak lari di Dompu. Mereka mendesak pula agar Kapolres Dompu dicopot jika lamban menanganan kasus lakalantas tersebut.

Mahasiswa yang tergabung di bawah bendera Himasdom
menggelar aksi di depan Mapolda NTB.
Untuk diketahui, kecelakaan maut itu terjadi 21 Oktober lalu sekitar pukul 21.00 Wita di Desa Saka, Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu. Kecelakaan itu mengakibatkan korban Doni meninggal dunia, dan rekannya Furkan mengalami luka parah dan kritis.

Hingga kemarin, pelaku tabrak lari itu belum terdeteksi. Karena itu, mahasiswa meminta Polres Dompu serius mengungkap pelaku tabrak lari, yang diduga mengendarai mobil.

Salah seorang orator, Erlan melihat aparat kepolisian di Dompu tidak serius menanganan kasus lakalantas. Pelaku tabrak lari belum juga terungkap. Padahal, kejadian itu sudah berlangsung dua pekan, namun progres penanganannya belum terlihat.

"Kami minta keadilan dan mendesak kepolisian agar menangkap pelaku tabrak lari," teriak Erlan.

Lebih lanjut, Erlan mengungkapkan, harusnya polisi sigap dalam menangani kasus tersebut. Terlebih lagi, lokasi kejadian itu berada di tempat yang ramai. 

"Kami minta Kapolda NTB mengevaluasi kinerja Polres Dompu. Kami nilai penanganan kasus lakalantas ini sangat lamban," terang dia.

Sementara, orator lain Satria Madisa dengan lantang meminta kapolda turun tangan, khususnya mengevaluasi penanganan kasus lakalantas. Tak hanya itu, dia juga meminta jenderal bintang satu itu memerintahkan Kapolres Dompu agar menyelesaikan kasus tersebut dengan cepat.

"Kami meminta agar pelaku segera ditahan," desak  mahasiswa yang mengenakan kopiah hitam itu. 

Di ujung tuntutannya, mahasiswa mendesak kapolda mencopot Kapolres Dompu jika tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut.

Aksi mahasiswa ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian. Tidak ada ketegangan antara mahasiswa dengan aparat, meski mahasiswa memaksa masuk ke halaman mapolda. (KB-03)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.