Bakesabangpol Minta Media Menetralisir Isu Berbau Sara dan Provokatif - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Bakesabangpol Minta Media Menetralisir Isu Berbau Sara dan Provokatif

Bima, KB.- Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Bima, Kamis (22/02/2018) siang tadi menggelar kegiatan silahturahmi dengan awak media. Dalam kegiatan silahturahmi tersebut, juga membahas masalah Penanganan dan Pencegahan Potensi Konflik di Kabupaten Bima dengan tema "Menciptakan Stabilitas Daerah yang Kondusif". 

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bima melalui Kabid Pengkajian Masalah, Strategis dan Pencegahan Konflik (PMS), Irfan H.M,Nor mengatakan, inti dari pertemuan  tersebut, adalah menjalin silahturahmi dengan media, baik itu media cetak, media elektronik maupun media online.

Pada pertemuan itu, pria yang akrap di sapa, Irfan Odu itu menyampaikan, pertama, kaitan dengan pemberitaan yang ada di media yang sudah mengarah pada pemberitaan yang berbau sara dan bernuansa profokatif. Untuk itu pihaknya berinisiatif melakukan pertemuan sekaligus silahturami dengan wartawan.

Dijelaskannya, contoh kasus seperti yang terjadi di Kabupaten Bima baru-baru ini, isunya ada rencana pembangunan Pure di Desa Kananga Kecamatan Tambora. Dibalik kegiatan pembangunan Pure tersebut, berita dari media ada pelintiran, seolah-olah umat islam telah melakukan pelecen terhadap tempat ibadah  umat hindu yang ada di Tambora. 

"Sedangkan orang Bima sendiri sudah melakukan toleransi pada kelompak minoritas,"jelas Irfan.

Untuk itu, Irfan berharap kepada awak media agar tidak memberitakan dan menyajikan berita yang berbau sara dan provokatif terhadapat Kegiatan keagamaan. Terus yang Kedua, lanjut Irfan, kaitan dengan maraknya pemberitaan di media, yang mengkritik kinerja Pemerintah secara personaliti.

"Perlu Kami sampaikan kepada media, kaitan dengan kritikan kepada Pemerintah. Pemerintah Kabupaten Bima sangat legowo dan menerima dengan senang hati untuk dikritik. Tetapi kalau yang berkaitan dengan hujatan dan lain sebagainya terhadap kepala daerah secara personal, Bupati akan melaporkan pengguna akun tersebut kepada pihak yang berwajib untuk diproses hukum,"ungkap Irfan. 

Maka dari itu, media diharapkan mampu menetralisir keadaan yang terjadi di Bima. Selain itu dua masalah diatas, Irfan juga menyinggung, mengenai berita konflik yang ada di Bima yang selalu menjadi trending topik bahkan sampai ke daerah lain. Dirinya meminta kepada media, kalau bisa pemberitaan soal konflik yang terjadi di Bima itu bisa dibatasi, agar masyarakat luar bisa mengenal Bima dengan daerah bebas  konflik. 

Sementra itu, Ketua Forum Kewapadaan Dini Masyarakat (FKDM) Drs.Arif Sukirman, MH, menambahkan, yang berhubungan dengan dinamika pemberitaan yang melebar, itu bukan pemberitaan media lokal, tapi media nasional. Dalam pemeberitaan itu, Katanya orang Bima cenderung memainkan instabilitas. 

"Seperti yang kita bahas sekarang tentang Potensi konflik Sara sangat sensitif dan itu merupakan tanggujawab kami FKDM,"ujarnya.

Maka dari itu, dalam hal ini, pria yang akrap disapa Dae Moa ini, mengajak seluruh media yang di Bima agar bersama-sama berusaha mengembalikan citra Bima dengan menetralisir isu-isu tersebut melalui pemberitaan. (KB-01)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.