KPU Tetapkan Nomor Urut Paslon Walikota Bima

Kota Bima,KB.-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bima, Selasa (13/02/2018) pagi menggelar rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) Walikota dan Wakil Walikota Bima 2018. 

Pengundian nomor urut itu, berlangsung di Convention Hall Paruga Na'e Kota Bima.

Pada kesempatan tersebut Ketua KPU Kota Bima Bukhari,S.Sos, secara resmi mengumumkan pembagian nomor urut bagi ketiga pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Bima.

Bukhari mengatakan, pengundian dilakukan sesuai daftar registrasi kehadiran paslon pada acara rapat pleno terbuka penetapan no urut paslon hari ini.  Paslon H.Arahman H.Abidin,SE - Hj.Fera Amalia SE,MM, (Manufer) sebagai paslon yang hadir lebih awal. Kemudian disusul paslon Lutfi-Feri  dan terakhir paslon dari jalur perseorangan Subhan-Wahyudin. 

Sebelum pengambilan nomor urut, lanjut Bukhari, para calon Walikota dan Wakil Walikota terlebih dahulu diminta  mengambil dua gulungan nomor antrian.

"Ketiga paslon harus mengambil dua gulungan nomor ntarian,untuk menentukan pengambilan nomor urut,"jelas Bukhri.

Pada pengambilan nomor antrian lanjut Bukhri, paslon Manufer di beri kesempatan pertama, kemudian disusul oleh Lutfi-Feri dan Subhan-Wahyudin (SW).

Setelah mengambil gulungan nomor antrian terus gulungan tersebut dibuka secara bersama di depan para tamu undungan yang hadir.

"Alhasil, dari Pengambilan nomor antrian Manufer menapat nomor 23, Lutfi-feri 45 dan SW Mataho 61. Sesuai nomor urutan terkecil, Manufer mendapat kesempatan pertama untuk pengambilan nomor urut Paslon Walikota 2018,"ucap Bukhari.

Pengambilan nomor urut disaksikan oleh komisioner KPU dan Panwaslu. Paslon Manufer  berkesempat menjadi peserta pertama dalam pengambilan no urtut, disusul dua paslon lain yakni Lutfi-Fery dan Subhan-Wahyudin (SW).

"Dari pengambilan no urut, Manufer mendapat nomor 1, Luftri-Feri nomor 2 dan Subhan-Wahyudin nomor 3,"tutur Bukhari.

Bukhari berharap, kepada seluruh paslon Walikota dan Wakil Walikota Bima, agar selama masa kampanye, 133 hari hendaknya dilaksanakan dengan baik, sehingga bisa menciptakan kondisi yang damai dan aman. (KB-04)