DAM Tolokodo "Dikerjakan Asal Jadi", Dewan Desak Untuk Diaudit - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

DAM Tolokodo "Dikerjakan Asal Jadi", Dewan Desak Untuk Diaudit

Kota Bima, KB.- Pekerjaan proyek DAM Tolokodo yang terletak di Kelurahan Dodu Timur Kecamatan Rasanae Timur itu dinilai oleh anggota DPRD Kota Bima, dikerjakan asal jadi. Bahkan proyek yang menelan anggara Rp.800 juta dari dana APBD tahun 2017 itu sama sekali tidak ada manfaatnya untuk warga sekitar.

DAM Tolokodo
Karena DAM tersebut tidak bisa dimanfaatkan, masyarakat sekitar pun mengumpulkan uang untuk menyewa alat berat untuk menimbun DAM sehingga bisa mendapatkan air.

Terkait masalah itu, anggota Komisi III DPRD Kota Bima, Nazamuddin yang dikonfirmasi kabarbima.com mengatakan, sebagai wakil rakyat Rasanae Timur merasa sangat kecewa dengan kebijakan yang diambil oleh pihak ketiga (Pelaksana Proyek CV. Cahaya.red) dengan pemerintah dalam hal ini Dinas PUPR Kota Bima.

"Saya melihat proyek tersebut dikerjakan asal bisa menghabiskan anggaran saja, tidak memperhatikan mutu dan kwalitas serta manfaatnya," tandasnya.
Mestinya kata dia, DAM tersebut dibangun dalam rangka untuk menaikan permukaan air, dan bisa menampung air, sehingga warga tidak lagi kesulitan air. Tetapi kenyataannya berbeda. Hanya karena adanya polemik antara pemilik lahan sebelah utara dengan pihak pelaksanan proyek yang tidak mampu dimediasi dengan baik oleh pihak dinas, pekerjaan tersebut jadinya dikerjakan asal-asalan. Pihak pelaksana menghabiskan anggaran itu dengan memasang talud di sepanjang kali.

"Buat apa dipasang talud, sementara talud tidak ada manfaatnya sama sekali. Buang-buang anggaran saja, semantara talud datang banjir ambruk lagi,"tuturnya, Kamis (09/08/2018).

Dijelaskannya, sebernya DAM tersebut yang roboh sebelah kanan, tapi mereka malah memasang talud di sebelah kiri. Dirinya menilai pekerjaan ini asal menghabisakan angggaran, tidak memikirkan asas manfaat dan kualitas pekerjaan.

"DAM itu sama sekali tidak ada manfaatnya. Pelaksana dan Dinas PUPR harus bertanggung jawab. Saya minta pihak terkait untuk mengusut pekerjaan DAM tersebut, terutama kepada pihak kepolisian atau Kajaksaan, karena saya menduga ada banyak kerugian negara dalam proyek tersebut. Kepada pihak terkait segera lakukan audit pekerjaan tersebut,"tegasnya.

Dikatakanya, dalam hal negosiasi lahan pun dirinya sebagai wakil rakyat tidak dilibatkan, bahkan dirinya tahu persoalan ini dari masyarakat.

Sementara itu, di tempat terpisah, Kabid SDA (Sumber Daya Air) Dinas PUPR Kota Bima Asraruddin, mengatakan bahwa pekerjaan DAM Tolokodo itu hanya perkuat tebing saja. Untuk DAMnya masih menggunggunakan yang lama.

"DAM nggak ada yang rusak, kita hanya membuat talut untuk perkuat tebing saja,"tuturnya. (KB-04)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.