Dua Kabid di Dinas Perpustakaan 'Berantam', Warga Geram - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Dua Kabid di Dinas Perpustakaan 'Berantam', Warga Geram

Kota Bima, KB.- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Bima, kini mendapat sorotan karena sering terjadi keributan di Kantor Setempat. Sorotan datang dari warga Kelurahan Manggemaci Zaharudin SH yang kebetulan rumahnya dekat kantor tersebut. 

Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bima.
Tadi pagi, Senin (11/03/2019) sekitar pukul 18.15 wita, dua orang Kabid di Dinas tersebut terlibat perkelahian mulut (Berantam), yang memicu perhatian warga sekitar. Dua Kabid tersebut diantaranya Kabid Perpustakaan, Basyirun, S,Pd dan Kabid Arsip Zulkifli, SH. Pagi itu, Kantor yang berada dibelakang gedung Convention Hall Kota Bima mendadak ramai akibat insiden tersebut.

Menurut Zaharuddin, warga setempat merasa risih dan terganggu dengan ulah oknum pejabat atau pun staf kantor dimaksud. Yakni sering membuat keributan dan caci maki sesama pegawai hingga terdengar di luar kantor. 

Akibat insiden yang terus berulang tersebut, Zaharudin gerah dan menyampaikan langusng teguran kepada para pegawai, agar kejadian-kejadian yang sama tidak lagi terulang. Dirinya mengungkapkan, pegawai berantam tidak hanya sekali dua kali, melainkan hampir dalam setiap minggu. 

"Kejadian seperti ini terjadi hampir dalam setiap minggu. Saya sebagai warga yang dekat dengan kantor ini merasa risih dengan teriakan-teriakan dan caci maki mereka yang seharusnya tidak pantas bagi kepala-kepala manusia yang pernah mengenyam dunia pendidikan itu, mengeluarkan bahasa-bahasa kotor. Dan parahnya sampai terdengar oleh kita sebagai warga disini yang memiliki rumah terdekat dengan kantor ini," ungkapnya.

Ia melanjutkan, kendati demikian, dirinya pun menegur sejumlah pegawai saat itu. Menurutnya, kejadian itu merupakan insiden yang tidak wajar untuk didengar dan dikonsumsi publik, apalagi terdengar hal-hal yang tidak baik tersebut.

"Tadi saya langsung masuk dan menegur mereka, karena kita terganggu dengan itu. Apalagi sampai bahasa-bahasa seperti itu terdengar di luar kantor. Dulu pernah saat anak saya lagi sakit dan mereka ribut disini, ya tentu mengganggu keadaan. Dan sekarang terulangi lagi," sorot laki-laki yang merupakan Ketua Pemuda Panca Marga Kabupaten Bima itu.

Selain itu kata dia, kejadian tersebut sering berulang, disebabkan manajemen kantor dimaksud tidak sehat. Akibatnya, setiap oknum itu pun saling menyalahkan diantaranya. "Setiap Kepala Bidang (Kabid) atau pun staf-staf yang ada selalu saling menyalahkan. Dan ini disebabkan oleh pemimpinnya yang tidak mampu memberikan manajemen yang baik terhadap bawahannya. Akhirnya mereka pun saling menyalahkan," tudingnya.

Sementara pihak kantor setempat yang dikonfirmasi saat itu, melalui Kabid Pembinaan dan Promosi Perpustakaan Daerah, Arsyad M.Pd, membenarkan adanya insiden tersebut. "Ia tadi memang ada saling adu mulut antara pak Zulkifli dengan bapak Basyirun. Kejadian itu setelah apel pagi, sekitar pukul 08:15 Wita," kata arsyad.

Dikatakannya lagi, dirinya tak berani berkomentar banyak apa persoalan yang menyebabkan hal itu. Namun, ia sarankan untuk mengkofirmasikan langsung kepada para pihak yang berseteru itu. 

"Sebaiknya langsung saja tanyakan kepada yang bersangkutan terkait penyebab keributan itu," tandasnya.

Sementara itu, pejabat yang terlibat perseteruan itu yakni, Kabid Perpustakaan Daerah, Basyirun, S.Pd yang dikonfirmasi Via Phone, membantah jika dirinya terlibat perseteruan.

"Bukan antara saya dengan pak Zul. Kami tidak ada masalah.  Yang benar itu,  ada ketegangan karena mis komunikasi waktu rapat antara bu Sekdis sebagai pimpinan rapat dengan Kabid dan Kasi tentang kegiatan pusat.  Tapi sudah clear," jelasnya.

Hal Senada juga dikatakan Kabid Arsip, Zulkifli SH, dirinya tidak terlibat dalam masalah itu. Itu masalah antara Sekdis yang cekcok sama Kabid Perpustakaan oal kegiatan pusat.

"Masalah muncul saat rapat yang dipimpina Sekdis tadi pagi. Pak Basirun keberatan soal Sekdis yang menyampikan langsung kegaitan pusat itu ke Bupati tanpa memberitahu atau koordinasi dengan Kabid tekhnisnya. Saya sempat memukul meja saat itu, untuk menghentikan percecokan antara meraka, termasuk pak Arsyad juga terlibat cekcok saat itu. Karena saya pukul meja dan meminta semuanya diam, maka perseteruan itu pun berakhir,"tandasnya . (KB-07)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.