Herman Bantah Terlibat Dalam Kasus Kayu Kasambi di Sape
Bima, KB.- Satu Minggu yang lalu, tepatnya pada hari Selasa (12/06/19) Pukul 22:15 Wita. Intelmob Sape mengamankan kayu jenis kasambi yang diduga hasil ilegal loging.
 |
| Herman. |
Menanggapi tuduhan terhadap Dirinya, Anggota KPH Resort Lambu, Herman atau HE yang disebutkan dalam para pihak itu membatah keras keterlibatan dirinya dalam kasus tersebut.
"Apa hubungannya dengan saya. Saya ini petugas KPH yang ingin memberantas kasus Ilegal Loging, mana mungkin saya megarahkan para pelaku untuk mengambil kayu," tegasnya saat menemui wartawan kabarbima.com, Selasa Pagi (18/06/2019).
Baca Juga : 10 Kubik Kayu Hasil Ilegal Loging Jenis Kasambi Diamankan di Sape
Menurutnya, pada kasus tersebut ada pihak-pihak yang sengaja ingin merusak nama baiknya, apalagi sebelumnya Herman punya sedikit masalah dengan rekan satu kantornya dan beberapa pihak. Karena selama ini, Hermanlah yang menguasai medan, menguasai data dan menguasai lokasi atau peta-peta hutan tutupan negara dan lokasi tegalan masyarakat.
Diakui Herman, pada bulan Juni 2018 lalu, dirinya pernah mengeluarkan dokumen untuk pengangkutan kayu dari tegalan milik warga yang ditangkap kemarin. Namun Dokumen itu digunakan untuk sekali jalan saja.
"Saya bisa pertanggungjawabkan itu. Karena Dokumen itu satu tahun yang lalu, dan lokasi kayu itu dalam tegalan masyarakat diluar hutan tutupan. Dokumen itu satu kali jalan, saya tidak tahu jika dokumen itu digunakan untuk berulang kali. Saat itu, oknum yang ditangkap itu pernah minta bantuan ke saya terkait kepengurusan dokumen pengangkutan kayunya, makanya saya arahkan untuk menyediakan foto kopy KTP SPPT tanah atau sertifikat, jika belum punya maka buat keterangan dari desa, itu saja waktu itu. Selebihnya bukan urusan saya lagi," tepisnya.
Dirinya juga menyesalkan pada saat penangkapan kemarin, tidak dipisahkan mana kayu yang punya dokumen dan mana kayu yang tidak punya dokumen, sehinga diketahui dokumen mana yang digunakan. Karena kayu di lokasi penangkapan ada kayu yang lama dan ada kayu yang baru.
"Intinya saya tidak ada kaitannya dengan kasus tersebut. Ada oknum yang sengaja menjadikan saya "Kambing Hitam" dalam kasus ini,"tegasnya. (KB-04)
"Apa hubungannya dengan saya. Saya ini petugas KPH yang ingin memberantas kasus Ilegal Loging, mana mungkin saya megarahkan para pelaku untuk mengambil kayu," tegasnya saat menemui wartawan kabarbima.com, Selasa Pagi (18/06/2019).
Baca Juga : 10 Kubik Kayu Hasil Ilegal Loging Jenis Kasambi Diamankan di Sape
Menurutnya, pada kasus tersebut ada pihak-pihak yang sengaja ingin merusak nama baiknya, apalagi sebelumnya Herman punya sedikit masalah dengan rekan satu kantornya dan beberapa pihak. Karena selama ini, Hermanlah yang menguasai medan, menguasai data dan menguasai lokasi atau peta-peta hutan tutupan negara dan lokasi tegalan masyarakat.
Diakui Herman, pada bulan Juni 2018 lalu, dirinya pernah mengeluarkan dokumen untuk pengangkutan kayu dari tegalan milik warga yang ditangkap kemarin. Namun Dokumen itu digunakan untuk sekali jalan saja.
"Saya bisa pertanggungjawabkan itu. Karena Dokumen itu satu tahun yang lalu, dan lokasi kayu itu dalam tegalan masyarakat diluar hutan tutupan. Dokumen itu satu kali jalan, saya tidak tahu jika dokumen itu digunakan untuk berulang kali. Saat itu, oknum yang ditangkap itu pernah minta bantuan ke saya terkait kepengurusan dokumen pengangkutan kayunya, makanya saya arahkan untuk menyediakan foto kopy KTP SPPT tanah atau sertifikat, jika belum punya maka buat keterangan dari desa, itu saja waktu itu. Selebihnya bukan urusan saya lagi," tepisnya.
Dirinya juga menyesalkan pada saat penangkapan kemarin, tidak dipisahkan mana kayu yang punya dokumen dan mana kayu yang tidak punya dokumen, sehinga diketahui dokumen mana yang digunakan. Karena kayu di lokasi penangkapan ada kayu yang lama dan ada kayu yang baru.
"Intinya saya tidak ada kaitannya dengan kasus tersebut. Ada oknum yang sengaja menjadikan saya "Kambing Hitam" dalam kasus ini,"tegasnya. (KB-04)
Tidak ada komentar