Serius Maju, H. HAE Silaturahmi Dengan Tokoh Donggo - Soromandi - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Serius Maju, H. HAE Silaturahmi Dengan Tokoh Donggo - Soromandi

Bima, KB.- Bakal Calon Bupati Bima, H. Herman Alfa Edison, Kamis pagi tadi bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh Donggo dan Soromandi dalam acara "Silaturahmi Akbar Keluarga Besar H. Herman Alfa Edison". Kegiatan dengan tema " Ta Kasabua Ade, Kasabua Rawi, Ka Kidi Dou Ma Taho Ru'u Rasa Ro Dana" itu berlangsung di Paruga Toi Kantor Camat Donggo.

Foto Bersama Usai kegiatan.
Kegiatan Silaturahmi tersebut dihadiri tokoh-tokoh perwakilan dari masing-masing desa yang ada di Kecamatan Donggo dan Kecamatan Soromandi serta para kepala desa. Termasuk tokoh donggo dari luar daerah seperti H. Zakariah Umar Pengusaha Sukses yang tinggal di Jakarta, H. Gazali  atau yang biasa dikenal Ama La Nora Dosen di Universitas Mercu Buana, Ketua Lasdo Arifin Jeanat, Ketua Paguyuban Donggo Soromandi di Kota Bima, Drs. H. Mustahid H. Kako, Anggota DPRD Kabupaten Bima Dapil III, tokoh pemuda, tokoh agama dan juga tokoh-tokoh berpengaruh lainya.

Pantaun langsung wartawan kabarbima.com, kegiatan itu dimulai sekitar pukul 10.00 wita, yang diawali dengan pengantar panitian dan dilanjutkan dengan arahan dari H. Zakariah Umar. Dalam arahannya, H. Zakariah mengisahkan sedikit tentang H.HAE yang juga merupakan ponaan langsung darinya.

"H. Herman ini, keponakan saya, ibunya Herman ini kakak kandung saya, juga tinggal satu komplek di Jakarta bersama saya termasuk dengan Guburnur NTB Zulkiflimansyah,"cerita lelaki yang berangkat ke Jakarta sejak tahun 1977 itu. 

Menurut H. Zakariah, Donggo memang saat ini perlu dipikirkan bersama, karena memang wakil  dari Donggo itu sangat minim sekali di eksekutif, bahkan di kepala dinas pun tidak ada. " Nah, kedepan perlu kita pikirkan bersama-sama,  jadi orang donggo dan soromandi harus ada wakilnya. Kebetulan, pak Herman ini mau maju mencalonkan diri. Karena terus terang untuk menjadi pejabat publik di jaman sekarang dengan sistim demokrasi kapital harus pemodal. Demokrasi itu bukan sistim islam, tapi sistim dari barat. Kalau dibarat itu, pejabat publiknya orang berduit semua. Jadi kesimpulannya, demokrasi itu cost politiknya tinggi. Kalu ndak tinggi ndak banyak yang ditangkap KPK,"jelasnya.

" Nanti Kalau pak Herman mau calon nomor satu atau nomor dua, kita harus dukung bersama. Kapan lagi orang donggo bisa tampil. Keluarga donggo yang ada diluar daerahpun siap membantu, lebih lebih keluarga yang ada disini harus membantunya," harapnya.

Karena dalam sistem perwakilan, menurutnya,  tidak bisa mengusulkan apa-apa kalau tidak ada keterwakilan, paling terima sisa-sisa aja. Jangan melihat secara perorangan bahwa tidak ada materi yang didapatkan, tetapi secara kemasyarakatan insya allah bisa menikmatinya. Contohnya mau aspal jalan saja, kalau tidak ada keterwakilan akan susah.

Semangat masyarakat donggo untuk mengukir sejarah baru sangat diharapkannya. Adanya utusan donggo yang menjadi kepala daerah atau wakil kepala daerah telah tiba saatnya.  Apapun yang menjadi perbedaan dan latar belakang sosial harus dikesampikan dam mari secara bersama maju bersama HAE membangun Bima. 

Sementara H. Gazali yang sebelumnya mendaftar cebagai calon Bupati Bima, kini sudah cooling down. Dirinya mempersilahkan kepada H HAE untuk maju, karena dia tidak ingin ada dua matahari yang terbit di donggo. " Saya persilahkan kepada yang muda, karena pemuda hari ini pemimpin hari esok, saya colling down, karena ini keluarga dan juga kader dari donggo," tuturnya.

H. Herman Alfa Edison pada kesempatan itu mengatakan, bahwa sebelum balik ke Bima, dirinya sangat akrab dengan Gubernur NTB saat ini, bahkan pernah menjadi ketua yayasan yang didalamnya Gubernur adalah pembinanya waktu gempa lombok. Seiring berjalannya waktu, Gubernur mengajaknya untuk membangun bima, karena gubernur melihat bima lambat dalam investasi. 

 "Beliau meminta saya untuk bersama PKS, berikhtiar memajukan bima. Gubernur mendorong saya dan saya meminta waktu untuk beristiharah. Dan saya menyatakan siap pada Februari 2019. Saya memang tidak berpolitik, tetapi banyak berteman dengan yang politik karena lebih ke enterpreneurshio. Bahkan yang membangun komunikasi politik adalah Gubernur termasuk ingin menggandeng Golkar bersama PKS." cerita  lelaki yang menjadi Direktur Utama di Lima (5) perusahaan, diantaranya  Direktur PT. Adiguna Cakra Semesta, PT. Bina Mandiri Syariah dan 3 PT Lainnya. 

Lanjutnya, memang ikhtiar itu bukan dirinya seorang yang membangunnya, tetapi Gubernur punya andil besar didalamnya, karena gubernur beberapa kali bertemu langsung dengan Bupati Bima untuk membangun komunikasi politik.  " Meskipun banyak masyarakat yang menginginkan saya menjadi bupati, tentu saya hargai  karena itu aspirasi. Tapi tentunya, ikhtiar politik ini kita harus ukur, supaya kita juga ada keterwakilan. Terutama untuk membantu Umi Dinda dalam mengatasi kondisi bima, terutama dari sisi investasi yang sangat sulit masuk ke bima," terang lelaki yang lahir di Dusun Sowa Desa Kananta itu.

Kegiatan itu dilanjutkan dengan diskusi dan berakhir sekita pukul 13.00 wita. (KB-01)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.