Kasus K2, Polda Periksa Bupati Dompu
Mataram,KB.- Polda NTB akhirnya memanggil Bupati Dompu H Bambang M Yasin. Orang nomor satu di Dompu itu diperiksa terkait kasus pengangkatan honorer menjadi CPNS melalui jalur K2 pada tahun 2015.
Bupati memenuhi panggilan penyidik Ditreskrimsus Polda NTB sekitar pukul 10.20 wita, hari ini. Dia datang mengenakan baju warna putih dipadu celana hitam.
Setiba di Ditreskrimsus, bupati masuk ke ruang penyidik Subdit III Tipikor. Dalam pemanggilan itu, dia diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Ketika memasuki ruang pemeriksaan, bupati yang dimintai keterangan oleh sejumlah wartawan enggan berkomentar. Berkali-kali ditanya seputar pemeriksaannya, dia tidak memberikan jawaban apapun. ’’Saya juga punya hak,’’ kata dia sebelum masuk ke ruang penyidik.
Bupati cukup lama diperiksa. Hingga pukul 15.00 wita, bupati masih menjalani pemeriksaan.
Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono menjelaskan, penanganan kasus ini masih penyidikan. Pihaknya masih memeriksa saksi. Termasuk membenarkan adanya pemeriksaan bupati hari ini. ’’Iya, itu masih diperiksa,’’ kata dia dikonfirmasi wartawan.
Untuk penetapan tersangka, jenderal bintang satu ini menegaskan, pihaknya akan menunggu hasil perhitungan kerugian Negara. Saat ini, BPKP sedang melakukan audit. (KB-05)
 |
| Bupati Dompu H Bambang M Yasin |
Setiba di Ditreskrimsus, bupati masuk ke ruang penyidik Subdit III Tipikor. Dalam pemanggilan itu, dia diperiksa dalam kapasitasnya sebagai saksi.
Ketika memasuki ruang pemeriksaan, bupati yang dimintai keterangan oleh sejumlah wartawan enggan berkomentar. Berkali-kali ditanya seputar pemeriksaannya, dia tidak memberikan jawaban apapun. ’’Saya juga punya hak,’’ kata dia sebelum masuk ke ruang penyidik.
Bupati cukup lama diperiksa. Hingga pukul 15.00 wita, bupati masih menjalani pemeriksaan.
Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono menjelaskan, penanganan kasus ini masih penyidikan. Pihaknya masih memeriksa saksi. Termasuk membenarkan adanya pemeriksaan bupati hari ini. ’’Iya, itu masih diperiksa,’’ kata dia dikonfirmasi wartawan.
Untuk penetapan tersangka, jenderal bintang satu ini menegaskan, pihaknya akan menunggu hasil perhitungan kerugian Negara. Saat ini, BPKP sedang melakukan audit. (KB-05)
Tidak ada komentar