Soal Jembatan, Warga Tagih Janji Wawali
Kota Bima, KB.- Sebelum Pilkada Kota Bima Tahun 2013 lalu, pasangan Qurma Manis berjanji kepada Warga Keluarahan Salama dan Tato Kelurahan Jatiwangi Kota Bima untuk memberbaiki jembatan kecil yang menghubungkan lingkungan Salama dengan Lingkungan Tato Kelurahan Jatiwangi. Janji tersebut demi mendapatkan dukungan dari warga setempat untuk memenangkan pasangan ini, saat pilkada waktu itu.
Jembatan kecil yang berada tepat di belangan rumahnya Hamdan Zoleva tersebut, hanya bisa dilewati sepeda motor dan mobil pick up tersebut. Jembatan itu, kerap dijadikan senjata pamungkas untuk para calon Legislatif maupun Calon Walikota untuk memperoleh dukungan warga setempat. Namun hingga sekarang, jembatan yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat setempat belum juga diperbesar.
“Jembatan ini sudah lama dijanjikan untuk diperlebar. Karena selama ini masyarakat kesulitan memasukan material untuk membangun dan merenovasi rumah, apalagi ini lingkungan baru, yang banyak warga yang ingin membangun rumah. Namun itu sebatas janji,” ujar Syafrudin dengan nada kecewa kepada Kabar Bima, Senin (14/11).
Menurutnya, setiap mau pilkada atau pileg, ada pegawai PU yang datang mengukur jembatan tersebut, karena ingin diperlebar. Namun sekarang sudah mau pilkada lagi, sementara jembatan belum juga diperlebar. “Mana Janji Wakil Walikota saat mendatangi kami waktu itu. Jangan imingi kami dengan perlebar jembatan, kalau tidak bisa menepati janji. Sudah beberapa kali orang datang ukur, tapi tidak ada realisasinya,” ungkapnya.
Ir.Supawarman (Kepala Dinas PU Kota Bima) juga pernah berjanji akan melakukan survey kembali jembatan tersebut, agar anggaran pembangunan jembatan tersebut bisa dimasukan dalam APBDP 2016. Namun hingga saat ini belum ada realisasinya. Media juga pernah memberitakan masalah jembatan tersebut beberpa kali, pun tidak ada tanggapan dari pemerintah. (KB-01)
 |
| Jembatan Sempit yang menghubungkan Salama dan Tato |
“Jembatan ini sudah lama dijanjikan untuk diperlebar. Karena selama ini masyarakat kesulitan memasukan material untuk membangun dan merenovasi rumah, apalagi ini lingkungan baru, yang banyak warga yang ingin membangun rumah. Namun itu sebatas janji,” ujar Syafrudin dengan nada kecewa kepada Kabar Bima, Senin (14/11).
Menurutnya, setiap mau pilkada atau pileg, ada pegawai PU yang datang mengukur jembatan tersebut, karena ingin diperlebar. Namun sekarang sudah mau pilkada lagi, sementara jembatan belum juga diperlebar. “Mana Janji Wakil Walikota saat mendatangi kami waktu itu. Jangan imingi kami dengan perlebar jembatan, kalau tidak bisa menepati janji. Sudah beberapa kali orang datang ukur, tapi tidak ada realisasinya,” ungkapnya.
Ir.Supawarman (Kepala Dinas PU Kota Bima) juga pernah berjanji akan melakukan survey kembali jembatan tersebut, agar anggaran pembangunan jembatan tersebut bisa dimasukan dalam APBDP 2016. Namun hingga saat ini belum ada realisasinya. Media juga pernah memberitakan masalah jembatan tersebut beberpa kali, pun tidak ada tanggapan dari pemerintah. (KB-01)
Tidak ada komentar