Tim Terpadu Koordinasi tentang Penanganan Konflik Sosial
Bima, KB.- Pemerintah Kabupaten Bima, melalui Badan Kesbangpol melakukan rapat koordinasi penanganan konflik sosoial yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Bima. Rapat koordinasi itu dilakukan bersama Wakil Bupati Bima, Dandim 1608 Bima, Kapolres Bima dan jajaran terkait lainnya, di aula Kantor Bupati Bima, Senin (08/05/2017).
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgg-WjN4_z7ZOXFSS8BsfG3vaqHh3bz6U4LK-UVisxvIhdVKcqQGq7R8L_SNuX5dKvUh3L74EHiZh8cVUyGjk_YJ2jf63j8KSmYfAXYPjMIYjSaH5vtdILMbUoM_udFXSt9PSVxuD8HxcEH/s320/18386807_1200449926750505_1315163648_n.jpg)
Kepala Bakesbangpol Kabupaten Bima, Drs. Ishaka dalam sambutannya mengatakan, untuk melakukan penanganan konflik sosial harus ditangani secara kondusif dan cepat. Penangulangan ini dipandang perlu oleh tim-tim koordinasi yang ada di pemerintah Kabupaten Bima, terutama tim terpadu yang telah dibentuk.
"Kita sudah membentuk beberapa forum untuk bisa melakukan koordinasi dan bekerja sama dalam penangani konflik,"ujarnya.
Lanjutnya, Kalau tingkat Kecamatan pihaknya sudah melakukan koordinasi di tingkat Camat, Kapolsek, Danramil dan kepala Desa. "Dalam pantauan kami, banyak terjadi konflik sosial diakibatkan orhen tunggal di malam hari, tramaldol dan minuman keras," bebernya.
Selaku kepala Kesbangpol, dirinya mencoba merancang salah satu draf untuk dijadikan perda untuk menangani konflik sosial. Draf perda tersebut akan segera disusun pihaknya dan akan segera dibahas secepat mungkin.
Wakil Bupati Bima, H Dahlan M Noer pada kesempataan itu mengatakan, keamanan dan ketertiban merupakan tugas utama pemerintah daerah untuk saling menjaga agar Kabupaten Bima mejadi kondusif dan daerah yang Ramah.
"Dengan adanya tim terpadu ini, mudah-mudahan bisa menyelesaikan persoalan yang ada. Kita menyambut baik kehadiran tim penanganan konflik sosial ini."tuturnya.
H Dahlan pun mengakui, bahwa Kabupaten Bima ada beberapa wilayah yang sering terjadi konflik sehingga menggangu ketertiban masyarakat dan daerah Kabupaten Bima,"ungkapnya.
Lanjutnya, mengenai orhen tungal malam, menurut Wakil Bupati memang momok yang menakutkan. Bima ini kecil dengan alamnya yang sangat baik, tetapi tidak bisa dihindari yang terjadi di tengah masyarakat, sehingga menjadi Bima ini tidak aman lagi.
Wakil Bupati berharap, dalam pertemuan ini Bima Ramah bisa terwujud. Lahirnya keamanan bukan hanya dari pemerintah dan aparat keamanan saja, melainkan harus ada koordinasi semua pihak dari beberapa elemen yang ada di masyarakat Kabupaten Bima ini.
H. Dahlan menegaskan, bahwa hal yang harus diutamakan di Kabupaten Bima adalah sumber daya manusianya. Sebenarnya tidak ada sedikit pun Bupati dan Wakil Bupati menginginkan masyarakat Bima melakukan konflik sosial.
"Danramil, Kapolsek, Kepala Desa, dan Camat harus saling bahu membahu dan koordinasi demi terciptanya Kabupaten Bima yang ramah," terangnya. (KB-06)
Tidak ada komentar