Kontraktor Optimis, Meski Dapat Teguran, PKM Woha akan Jadi yang Terbaik - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Kontraktor Optimis, Meski Dapat Teguran, PKM Woha akan Jadi yang Terbaik

Bima, KB.- Proyek pembangunan Puskesmas (PKM) Woha dengan anggaran Rp.7,2 miliar yang bersumber dari DAK Afirmasi tahun 2018, sempat menuai kritikan dan masukan dari Bupati Bima karena beberapa bagian bangunan dianggap tidak berkualitas. Bahkan Bupati Bima sempat menegur dan meminta menghentikan sementara pekerjaan itu dan membongkar bangian yang dianggap tidak berkualitas tersebut, untuk diperbaiki kembali. 

Foto Progres Pembangunan PKM Woha.
Menanggapi teguran tersebut, pihak Kontraktor dalam hal ini PT Risalah Jaya Konstruksi, langsung bergerak cepat mengambil langkah untuk memperbaiki kualitas pekerjaan.  Pelaksana langsung diperintakan untuk  membongkar dan memperbaiki kembali beberapa bagian bangunan yang menjadi sorotan itu.

Direktur PT Risalah Jaya Konstruksi Muhammad Makdis, ST saat menggelar jumpa pers di kediamannya di Kelurahan Melayu Kota Bima, Jumat (19/20/2018), mengungkapkan, langkah yang diambil untuk memperbaiki kualitas pekerjaan itu diantaranya, mengganti semua 42 orang pekerja dan pelaksana teknis dengan yang baru. 


“Setelah adanya teguran Bupati Bima itu, pengawas  dan unsur terkait  langsung turun hari itu juga.  Mereka menyimpulkan untuk dibongkar dan diperbaiki. Dan saran itu sudah kita lakukan,” ungkapnya.

Meski mendapat teguran, Muhammad Makdis sangat optimis dan menjamin kualitas pembangunan PKM Woha  akan menjadi PKM yang terbaik dari 7 PKM lainnya yang mendapatkan anggaran yang sama dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes)

“Pada prinsipnya jika ada teguran, kita komitmen memperbaikinya. Itulah kenapa respon kita keras, dengan langsung mengganti semua pekerja dan pelaksana teknis karena pekerjaannya buruk,” tutur pria yang akrab disapa Dedy ini.

Foto Progres Pembangunan PKM Woha.
Menurut Dedy, kualitas fisik bangunan  baru bisa dilihat setelah selesai pada Desember 2018 mendatang. Namun, pada prinsipnya ketika dalam pekerjaan ada kesalahan kemudian ditegur, itu merupakan hal wajar, asalkan ada komitmen untuk memperbaiki. "Intinya kita tidak lari dan tinggalkan pekerjaan, itu saja,” tegasnya. 

Pada kesempatan itu, Dedi juga sempat menceritakan, selain karena masalah tekhnis dalam hal ini tukang, juga ada masalah sosial yang mempengaruhi kualitas pekerjaanya. Dibeberkannya, bahwa pada proses awal pekerjaan sebenarnya telah dikerjakan sesuai dengan bestek. Namun, saat berjalan memang menemui kendala. Ia menyebut, ada oknum tokoh organisasi pemuda yang terkesan memaksa menyuplai bahan bangunan. Setelah diberikan kepercayaan untuk menyuplai material, Namun ternyata, kualitas bahan tidak sesuai bestek, sehingga mempengaruhi kualitas pekerjaan. 

"Selain masalah material yang tidak berkualitas, juga ada masalah lain, termasuk soal pembayaran material yang tidak disampaikan oleh oknum tersebut kepada pemilik material. Karena adanya masalah tersebut, kami akhirnya memasok sendiri material dan bekerja siang malam untuk memperbaiki kualitas bangunan,” terangnya.

Menurutnya, sejauh ini progres pelaksanaan pembangunan PKM Woha sudah mencapai 45 % lebih. (KB-01)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.