Warga Penatoi Keluhkan Pencairan Anggaran Bedah Rumah Tahap Dua Tak Kunjung Cair - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Warga Penatoi Keluhkan Pencairan Anggaran Bedah Rumah Tahap Dua Tak Kunjung Cair

Kota Bima, KB.- Warga korban banjir yang berada di Kelurahan Pentoi Kota Bima mengeluh. Karena pencairan anggaran bedah rumah Insitu tahap dua sampai sekarang tak kunjung dicairkan. Dan akhirnya pembangunannya pun dihentikan. Dan sementara ini, warga harus tinggal menumpang di rumah tetangga.

Safrin, warga RT 02 RW 01 Kelurahan Penatoi dan keluarganya.
"Sementara ini kami terpaksa harus tinggal menumpang di rumah tetangga, karena anggaran untuk pembangunan rumah belum ada," ujar salah seorang warga RT 02 RW 01 Kelurahan Penatoi Safrin yang ditemui kabarbima.com Rabu, (27/02/2019).

Dikatakannya, pembangunan bedah rumah ini dimulai sejak Desember 2018 lalu. Dan alokasi anggaran tahap pertama sebanyak 40 porsen lancar. Namun setelah itu tidak ada kelanjutan.

"Setelah pencairan tahap pertama selesai, pencairan tahap duanya belum ada kelanjutanya dan itu yang membuat kami pusing, sementara gaji tukang belum dibayar mereka pun datang menagih," ucapnya.

Kata dia, Persoalan anggaran tahap dua ini pun sudah sering disampaikan kepada ketua Kelompok Masyarakat (Kopmas) setempat, tapi ketua hanya bisa memberikan janji tanpa ada kepastian kapan uang itu akan terealisasikan?

"Kami sudah didesak oleh tukang, mereka minta agar gajinya dibayarkan. Gaji tukang sebanyak Rp.12 juta, 8 juta sudah dibayarkan dan tinggal sisanya yang belum," tuturnya.

Selain Safrin, Nuraini warga RT 06 RW 02 juga mengalami hal yang sama. Untuk bisa melanjutkan pembangunan rumah, dirinya harus berhutang."Untuk melanjutkan rumah terpaksa saya harus utang uang rentenir," ungkapnya.

Selain Safrin, Nuraini. Hanafi warga Kelurahan Penatoi RT 02 juga mengeluhkan lambatnya pencairan anggaran tahap dua, sehingga gaji tukang jadi masalah yang harus diselesaikan.

"Gaji tukang jadi masalah, dan harus segera dibayarkan. Sementara uangnya belum ada, bagaimana cara kita membayarnya,? sementara untuk pembangunan rumah aja kita kebanyakan pake uang sendiri," ucapnya.

Dia berharap, agar anggaran tahap dua bisa segera dicairkan. Sehingga warga dapat menyelesaikan pembanguan rumahnya.

Ditempat terpisah, Ketua Pokmas Jambu Kelurahan Penatoi Syarifuddin mengatakan, rata-rata pembanguan bedah rumah warga Kelurahan Penatoi dimulai sejak Desember 2018. Dan untuk progam dimaksud Kelurahan Penatoi mendapat 20 unit rumah.

"Satu unit rumah rusak berat anggarannya sebanyak Rp. 69 juta tiga kali pencairan, tahap pertama 40 persen, tahap kedua 30 persen dan tahap ketiga 30 persen. Dan percairan baru tahap pertama 40 persen sudah selesai," jelasnya.

Lanjut dia, setelah pembanguan tahap pertama selesai, dan tahap keduanya terhenti karena terkendala anggaran.

"Saya tidak tahu kenapa anggaran tahap kedua belum juga dicairkan, dan saya berharap semoga cepat dicaitkan agar warga bisa melanjutkan pembanguan rumah dan tidak lagi hidup menumpang,"pungkasnya. (KB-04)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.