Apotik Patok Harga Susu Formula Selangit, Warga Minta Dikes Cabut Ijinnya - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Apotik Patok Harga Susu Formula Selangit, Warga Minta Dikes Cabut Ijinnya

Kota Bima, KB.- Seorang warga asal Kelurahan Manggemaci Kota Bima, Usman (36 tahun) mengeluhkan mahalnya harga susu formula merek Lactogen Prematur yang dijual oleh salah satu Apotik di Kota Bima yakni, Apotik Kimia Farma.


Diceritakannya, kejadian tersebut berawal ketika dirinya membeli susu di Apotik Kimia Farma dengan harga Rp.75 ribu.

Selang seminggu kemudian, dirinya kembali mendatangi apotik yang sama dengan tujuan untuk membeli susu yang sama pula. Namun, dia kaget ketika melihat harga nota pembeliannya selangit, yaitu Rp.115.500. 

"Saya kaget, kenapa harga susu yang tadinya Rp.75 tiba-tiba naik dua kali lipat," sesalnya Jum'at (01/03/2019).

Meskipun harganya selangit, lanjut Usman, dirinya terpaksa tetap membeli, karena kebutuhan si buah hati."Karena kebutuhan anak saya yang berumur 4 bulan, dan dia memiliki ketergantungan memimun susu formula, meskipun mahal tetap saya beli," kata Usman.

Usman pun menyesalkan, tindakan yang dilakukan oleh pihak Apotik Kimia Farma tersebut, yang menaikan harga barang secara tiba-tiba.

"Apa yang dilakukan oleh pihak Apotik ini sungguh keterlaluan dan sangat menyengsarakan masyarakat, terutama masyarakat ekonomi lemah," tegasnya.

Dengan adanya kejadian ini, Usman berharap, kepada Dinas kesehatan (Dikes) Kota Bima untuk segera melakukan tindakan dan pengawasan secara ketat terhadap apotik di Kota Bima. Sehingga para penguhasa apotik ini tidak sewenang-wenang menaikan harga barang.

"Kalaupun pihak apotik terbukti memainkan harga barang yang tidak sesuai dengan harga aslinya di pasaran, maka saya meminta dengan tegas kepada Dikes untuk segera mencabut ijin operasionalnya," tegas Usman.

Terkait masalah ini, Apoteker Pengelola Kimia Farma, Hari Naldi yang coba dikonfirmasi wartawan kabarbima.com, awalnya menolak untuk di konfirmasi dan dia bersikap agoran terhadap wartawan tersebut.

"Anda wartawan mana? ngapain datang kalau beritanya sudah dimuat. Dan kalau mau tanya soal itu hadirkan saja orang yang bersagkutan," katanya dengan nada kesal Sabtu, (02/03/2019).

Selain itu dia juga mengatakan, masalah itu saja dibesar-besarin di media. Itu kan hanya masalah human error atau salah entri saja.

"Kemarin kita salah entri, tujuannya mau entri barang itu, taunya kena barang yang lain yang lebih mahal. Karena di computer kami ada dua master," katanya.

Dikatakanya, kalaupun masyarakat merasa dirugikan silahkan komplain ke Kimia Farma jangan langsung dinaikan ke media.

"Kita nggak tahu apa-apa, main tuduh aja, kalaupun ada kesalahan kita, selesaikan secara baik-baik jangan koar-koar di media,"pungkasnya. (KB-04)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.