Polda NTB Pastikan Isu Chat Kapolres Bima Kota di WA Group itu Hoax
Mataram, KB.- Sampai hari ini, publik masih menunggu proses pemeriksaan terkait Isu chat galangan dukungan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) yang mencatut nama Kapolres Bima Kota AKBP Erwin Ardiansyah yang sudah ditangani Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda NTB. Tim sudah memeriksa orang nomor satu di Polres Bima Kota itu.
AKBP Erwin Ardiansyah. |
Selain kapolres, nama-nama yang ada dalam capture group 'Pilpres 2019' ikut diperiksa. Hal itu dibenarkan Kabid Humas Polda NTB AKBP Purnama. Ia menjelaskan, penanganan isu chat galang dukungan untuk Capres 01 diasistensi Divisi Propam Mabes Polri. Beberapa anggota sudah diperiksa. "Termasuk Kapolres Bima Kota dan anggota yang namanya ada di capture itu,” ungkapnya, Kamis (04/04/2019).
Dari hasil pemeriksaan sejauh ini, Polda NTB memastikan kalau isu chat itu hoax. Kesimpulan itu, ungkap Purnama, didasarkan pada pemeriksaan awal. ”Kesimpulan hoax dari keterangan terperiksa. Saya pikir gampang memodifikasi (chat) itu,” ujarnya.
Terkait hasil digital forensik, ia mengaku masih dalam proses pemeriksaan. Meski demikian, pihaknya tetap memastikan bila isu tersebut hoax. "Karena ini hoax, maka pelaku yang membuatnya akan ditelusuri kepolisian," tegas Purnama.
Di sisi lain, ia berharap masyarakat cerdas dan tidak mudah termakan isu-isu. ”Polri tetap komitmen untuk netral,” katanya.
Diketahui, capture grup WhastApp (WA) bernama “Pilpres 2019” yang mencatut nama Kapolres Bima Kota beredar luas. Dalam percakapan itu kapolres memerintahkan para kapolsek agar memperjuangkan dan menggalang dukungan untuk Calon Presiden (Capres) 01 Joko Widodo.
Begini isi capture yang mengatasnamakan kapolres. ‘Kapolsek yg wilayahnya kalah akan dievaluasi oleh kapolda. Ini serius. Jadi tolong dukungannya scra ikhlas dan sadar diri karena kita berjuang utk institusi brarti juga memperjuangkan nasib kita sendiri. Target minimal 60%.’
‘Para kapolsek tolong Agar buat baliho 01 di tiap2 desa/kelurahan. Minimal 1 baliho per desa/kelurahan. Dan kirim laporannya di group ini. Trims’
Kapolres Bima Kota AKBP Erwin Ardiansah sudah membantahnya. Ia mengaku cukup geram lantaran namanya dicatut. Ia memastikan percakapan yang seolah-olah merupakan grup WA yang kemudian di screenshoot lalu disebar di media sosial itu jelas merupakan informasi sesat dan menyesatkan. “Saya kesal juga. Itu pesan yang beredar, hoax. Itu editan, yang dicapture, lalu disebarluaskan,” terangnya dalam rilis yang diterima kabarbima.com, Jumat (29/3).
Tidak ada komentar