Seknas Fitra Sosialisasi Program Desa Melek Anggaran

Bima, KB.- Sosialisasi Program Desa Melek Anggaran Untuk Pembangunan Desa yang Inklusif dan Responsif  Gender. Kegiatan tersebut dihelat di Aula Kantor Bupati Bima, Selasa (21/05/2019).

Foto bersama usai kegiatan

Adapun program utama SeknasFitra, yaitu Sekolah Anggaran Desa (Sekra). Didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan atau event-event desa.

Manajer Program SeknasFitra, H. Badiul Budi, menyampaikan, tidak semua desa tercover. Di Kabupaten Bima, hanya ada tiga desa yang jadi desa pendampingan.

"Dua desa dari Kecamatan Bolo, yaitu Desa Rada dan Desa Nggembe. Dan satu desa di Kecamatan Woha, Desa Dadi Bou," ujar Badiul.

Tahun 2019, merupakan tahun pertama kerjasama Pemrintah Daerah Bima dengan SeknasFitra. Dari tiga desa yang tercover tersebut, kedepannya akan diusahakan lebih dari itu.

Kata Badiul, tiga desa yang sudah tercover itu, dipilih sesuai dengan syarat-syarat tertentu. Namun, desa-desa yang tercover itu, merupakan hasil koordinasi dengan instansi terkait.

"Pemilihan desa pendampingan, secara teknis kita koordinasikan dengan teman-teman DPMDes," tuturnya

Didalam Sekolah Anggaran Desa, terdapat Posko Aspirasi dan Pengaduan BPD. Tujuannya, untuk mendorong akuntabilitas sosial dalam tata kelola desa.

"Jadi ini adalah tempat yang akan menampung segala aspirasi atau pun keluhan-keluhan warga desa," jelasnya.

Ia lanjutkan, setelah posko tersebut terealisasi di desa setempat, dapat mempermudah pengaduan warga desa. Akhirnya, segala urusan di desa akan berjalan secara struktural.

"Warga tidak lagi harus ke kantor desa. Jadi aspirasi juga tepat sasaran. Karena BPD merupakan DPR Desa," tutupnya.

Untuk diketahui, Seknas Fitra sudah berjalan di 16 Desa pada 4 Kabupaten Dampingan di Indonesia. Diantaranya, Aceh Barat, Bantaeng, Jepara dan Trenggalek. Sedangkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, terdapat Dua Kabupaten, yakni Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Bima. (KB-07)