Beda Pilihan Politik, Kepsek Pecat 2 Tenaga Sukarela - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Beda Pilihan Politik, Kepsek Pecat 2 Tenaga Sukarela

Bima, KB.- Hanya persoalan beda pilihan politik pada Pemilu 2019 beberapa watu lalu, Dua Tenaga Sukarela di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Teke, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, dipecat dengan cara tidak hormat oleh Kepsek Lukman, S.Ag.

Dua Guru Sukarela yang Dipecat. 
Pemecatan sepihak itu, dilakukan dengan alasan kedua korban tersebut lantaran bermain HP. Namun, kedua guru honorer itu, diduga kuat pemecatannya akibat beda pilihan calon legislatif.

Terlebih, kata keduanya, Rahmi, S.Pd dan Suharti, S.Pd, landasan yang diambil tidak memilik dasar yang objektif. Sehingga, mereka menilai keputusan itu dilakukan secara sepihak, tentu tidak ada landasan konkrit mengenai hal itu.

Rahmi, mengungkapan, mestinya putusan itu harus melalui prosedur. Artinya, kebijakan itu harus melalui Standar Operasional Prosedur (SOP).

"Minimal tiga kali teguran harus diberikan kepada kami melalui surat resmi kepala sekolah, tapi kenyataanya tiba-tiba saja kami dipecat, ini kan aneh," ujarnya, Minggu (30/06/2019).  
           
Keduanya menilai, kebijakan itu merupakan tindakan diskriminasi terhadap mereka. Artinya, pihak korban merasa termarjinalkan dengan putusan yang menyampingkan nilai-nilai konstitusi tersebut.

Apalagi, korban sudah mengabdi sejak 2016 lalu. Mestinya, ada kebijakan positif dari Kepsek setempat, jika memang putusan itu diambil karena mereka bermain HP.

"Kami pegang HP ketika di luar ruangan saja, ini hanya alasan kecewanya kepala sekolah karena saat Pileg kemarin kami menolak calon yang ditawarkannya, kami juga bukan sengaja tidak ngikut, tapi ada calon lain yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan kami dan kami tidak mungkin memilih yang lain sekalipun itu disuruh sama seorang kepala. Apalagi, soal politik adalah atas pilihan dan keyakinan individu," tegasnya.

Mereka berharap, adalah langkah bijak dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bima dalam menanggapi hal yang menimpanya. Karena, bagaimana pun juga, itu merupakan cara mereka dalam mencari kehidupan ditengah sulitnya lapangan kerja hari ini.

Sementara itu, Kepalah Sekolah, Lukman, S.Ag, yang dikonfirmasi melalui WhatsApp enggan menanggapi hal itu, hingga berita ini diterbitkan, kepala sekolah dimaksud masih dalam upaya konfirmasi. (KB-07)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.