Antisipasi Corona, Pemprov NTB Liburkan Sekolah dan Tutup 3 Tempat Wisata - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Antisipasi Corona, Pemprov NTB Liburkan Sekolah dan Tutup 3 Tempat Wisata

Mataram, KB. - Demi membatasi penyebaran pandemi Covid-19, Pemerintah Provinsi NTB akhirnya mengambil langkah. Sekolah diliburkan dua pekan, kawasan wisata tiga gili ditutup sementara. Pegawai dilarang keluar daerah hingga larang aktivitas pengumpulan massa.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah
“Kita sangat serius mengantisipasi dan mewaspadai virus Corona,” kata Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, usai rapat khusus penanganan virus Corona dengan pemda se-NTB, di kantor gubernur NTB, Minggu (16/3/2020).
Pemprov NTN juga menetapkan status siaga darurat bencana non alam Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Status siaga darurat berlaku hingga 31 Agustus mendatang. Status itu berlaku bagi seluruh kabupaten/kota selama 169 hari ke depan.
Libur sekolah selama dua pekan, berlaku bagi semua jenjang pendidikan. Mulai dari PAUD-TK, SD, SMP, dan SMA. "Khusus siswa kelas 12 SMA yang akan menghadapi ujian, mereka tetap masuk," katanya. 
Dia juga menghimbau, agar para siswa yang diliburkan siswa tidak berkeliaran atau berkumpul maupun jalan-jakan ke Mal. Kerana itu berpotensi penyebaran semakin masif. 
”Hindari kerumunan, karena masih banyak tugas-tugas yang harus dikerjakan di rumah dibandingkan di sekolah," katanya.
Selain itu, pemprov juga melarang seluruh ASN termasuk para pejabat dan anggota DPRD keluar daerah. ”Kecuali untuk hal yang betul-betul mendesak,” kata Zul.
Pemprov juga menutup sementara kawasan wisata Tiga Gili yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno. Kapal-kapal cepat dari Bali akan distop termasuk yang ke Senggigi. ”Ini dilakukan karena kontrolnya (di pelabuhan) relatif susah,” tegasnya.
Tapi bukan berarti ketika ditutup dua pekan, tiga gili mejadi tempat mati yang harus dijauhi. ”Justru menjadi kesemapatan untuk memastikan tiga gili dan tempat wisata di NTB aman,” ujarnya.
Selama penutupan, pemerintah akan melakukan fogging dan penyemprotan disinfektan, termasuk membersihkan seluruh pulau. ”Sehingga ketika kita buka, siapa pun yang datang ke sana akan merasa aman dan nyaman,” harap Zul.
Bagi wisatawan yang ada di tiga gili, mereka tetap bisa berlibur namun kesehatan mereka dipantau. ”Pokoknya jangan gaduh dulu, kita akan periksa,” katanya.
Soal uji laboratorium, pemprov belum bisa. Sebab izin pengujian dari Kementerian Kesehatan tidak ada. Uji lab swab pasien dalam pengawasan (PDP) Korona NTB dilakukan di Surabaya. Karena itu, dia meminta dinas kesehatan mengajukan izin ke pusat agar uji laboratorium bisa lakukan diNTB. ”Kalau bisa uji di sini mungkin akan lebih mudah,” katanya.
Sementara jalur penerbangan tidak ditutup atau dikurangi karena kontrolnya lebih mudah. ”Kita belum sampai ke sana (tutup rute), satu-satu dulu,” katanya. (KB-03)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.