Dugaan Keterlibatan Pemda dan Keluarga Istana Soal 26 M Terbantahkan Fakta Baru
Kota Bima, KB.- Dugaan keterlibatan Ditha, Bupati Bima, Hj.Indah Dhamayanti Putri,SE dan Wakil Bupati (Wabup) Bima, Drs.H.Dahlan,M.Noer dalam skandal kasus Rp.26 Miliar, akhirnya terbantahkan. Alasannya, Dita, Bupati dan Wabup sama sekali tidak pernah mengetahui apalagi menjalin kerjasama dengan pihak swasta. Baik Koperasi Anugerah Sumber Bahari (ASB) maupun PT.Green.
Aris Munandar (Eks Wakil Direktur PT. Bumi Bahari Sejahtera) |
Hal itu disampaikan eks Wakil Direktur PT.Bumi Bahari Sejahtera (BBS), Aris Munandar kepada Wartawan Selasa (30/3).
"Sesungguhnya, tidak ada keterlibatan Dae Dita, Bupati dan Wabup dalam kasus tersebut. Itu fitnah, tuduhan itu tidak mendasar dan tidak sesuai dengan fakta," tegas Aris.
Jika lanjutnya, Dita disebut-sebut terlibat karena ada keterkaitannya dengan PT.BBS. Menurutnya, tuduhan semacam itu salah alamat. Sebab, Dita bukan bagian dari PT.BBS.
"Direktur PT.BBS adalah Muhammad Ali Hanafi, bukan Dita. Itu tertera jelas di struktur organisasi," tandasnya.
Memang dirinya mengetahui terkait sembako senilai 26 M. Namun tidak tahu darimana sumber berikut kemana alirannya.
"Saya tau karena saya wakil Dirut PT.BBS. Tapi, sekitar Juli 2020 saya keluar dari perusahaan itu, " akunya.
Sepengetahuannya, kasus tersebut dilapor oleh Dirut utama PT. Green. Bahkan, dirinya sudah dimintai keterangan.
"Kasus tersebut sudah dilaporkan ke Aparat Penegak Hukum (APH). Jadi, kita tunggu saja proses hukum," katanya.
Sekitar Bulan November 2020 lalu, Dirut PT.Green, Esti pernah ke Bima.Bahkan, dirinya bertemu langsung dengan Dirut PT.Green. Saat itu, Esti meminta keterangan Eka selaku Dirut Koperasi ASB.
"Pada momen itu, Ibu Eka menyebut Dirut PT.BBS, Muhammad Ali Hanafi. Sementara, Muhammad Ali Hanafi (Hans) menyebut nama Moh Harun Al Rasyid (Bagian Keuangan PT. BBS," terangnya.
Aris kembali menegaskan, tidak ada keterlibatan Keluarga Istana dalam kasus tersebut. Apalagi, Bupati dan Wabup Bima baik secara pribadi maupun Pemerintah Daerah (Pemda).
"Saya pastikan tidak ada keterkaitan Dita apalagi Bupati Bima maupun Wakil Bupati Bima urusan 26 M ini," pungkasnya.
Ia menambahkan, soal barang yang dikirim dari PT Green masuk ke gudang menyimpanan di Bima, Aris mengakui mengetahuinya, bahkan barang itu di bawa ke Dompu, namun sama sekali tidak ada kaitannya dengan Ditha atau Bupati Bima.
"Saya berani menantang siapapun, buktikan kalau memang ada bukti atau video soal dugaan keterlibatan Ditha," tambahnya.
Soal utang piutang yang disomasi oleh Koperasi Ibu Eka ke PT BBS, biarkan PT. BBS menyelesaikan, kalau memang benar ada utang, nanti akan diuji lagi, seperti apa pengujiannya.
"Jangan sampai mensomasi lalu tidak ada bukti, ini akan menjadi masalah lagi, yang jelas tidak ada keterlibatan Ditha dan Bupati Bima soal 26 M ini," tuturnya. (KB-07)
Tidak ada komentar