Oknum KUPT Dikpora Wera, Diduga Selewengkan Dana Pembangunan Sekolah - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Oknum KUPT Dikpora Wera, Diduga Selewengkan Dana Pembangunan Sekolah

Bima, KB.- Oknum KUPTD Dikpora Kecamatan Wera Diduga selewengkan anggaran Pembangunan SDN Inpres Nunggi Kecamatan Wera Kabupaten Bima. Karena hingga hari ini pembangunan  sekolah tersebut belum tuntas. Padahal Anggaran Pembangunan sekolah tersebut sejak tahun 2020 lalu. Sampai hari ini sekolah tersebut belum bisa digunakan, karena pekerjaanya mandek.

ilustrasi.

Sejumlah masyarakat Desa Nunggi Kecamatan Wera media ini untuk menyampaikan dugaan penyelewengan anggaran pembangunan sekolah dimaksud. Kepada kabarbima.com, mengaku banyak masyarakat yang kecewa atas ulah oknum KUPTD Dikpora Kecamatan Wera selaku penanggungjawab pembangunan sekolah tersebut.

"Kami Masyarakat Desa Nunggi mempertanyakan kemana anggaran pembangunan sekolah sebanyak Rp.300 lebih juta itu. Kenapa pembangunan belum diselesaikan hingga saat ini, padahal anggarannya tahun 2020 kemari," ujar HA kepada wartawan, Jumat (21/05/2021).

Menurutnya, pekerjaan pembangunan sekolah tersebut sebenarnya swakelola, tapi karena saat itu jabatan kepala sekolah dijabat oleh PLT, maka diambil alih oleh KUPT Dikpora Kecamatan Wera. 

"Hanya saja dalam perjalanan, pembangunan sekolah tersebut tidak berjalan sesuai yang direncanakan, Karena sampai hari ini pembangunan sekolah tersebut belum bisa dituntaskan. Makanya kami mempertanyakan, kemana anggaran pembangunan sekolah tersebut. Dan kenapa pembangunan tidak dilanjutkan, padahal setahu kami anggaran sudah dicairkan semua,"beber HA.

Dirinya meminta kepada pihak terkait untuk merespon masalah ini dengan serius. HA juga membeberkan duggaan penyelewengan anggaran lain yang dilakukan oleh oknum KUPT tersebut, yakni pembangunan mushola di kantor UPTD Dikpora yang juga anggaran tahun 2020, namun hingga sekarang belum ada perubahan pada mushola tersebut. 

KUPTD Kecamatan Wera, Mawardin yang dikonfirmasi kabarbima.com via handphone awalnya enggan melayani upaya konfirmasi wartawan. Alasannya karena sedang sibuk. " Maaf saya belum bisa memberikan komentar dulu," jawabnya singkat.

Wartawan mencoba kembali menjelaskan materi berita yang dikonfirmasi, namun upaya tersebut juga tidak berhasil, karena KUPT dimaksud tetap enggan berkomentar. "Saya belum bisa memberikan keterangan," jawabnya langsung mengakhiri pembicaraan.

Namun, beberapa menit kemudian KUPT menelpon kembali wartawan dan menjelaskan, bahwa dirinya pada saat teleppon pertama belum bisa menjelaskan apa-apa, karena dirinya sedang tegang menunggu hasil pengumuman anaknya yang sedang ikut Test TNI di Mataram. 

"Saya sedang tegang menunggu hasil pengumuman anak saya. Mengenai anggaran pembangunan Sekolah itu, sudah diperiksa oleh inspektorat. Dan hasil pemeriksaan inspektorat meminta pengembalian anggaran tersebut. Inspektorat memerintahkan pengembalian anggaran dari sisa pekerjaan yang belum dilaksanakan,"tuturnya.

Apakah anggaran sudah dikembalikan, dirinya mengaku sedang dalam proses pengembalian. "Sedang kita proses pengembalian. Tidak usah tulis berita yang begituanlah, tunggu saja saya pulang, nanti kita ketemu," jelasnya berupaya membujuk wartawan untuk tidak menulis beritanya. (KB-01)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.