Pena Bumi Sentil Pemda dan Camat Soromandi Tidak Punya Taring Soal Benteng Asakota - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Pena Bumi Sentil Pemda dan Camat Soromandi Tidak Punya Taring Soal Benteng Asakota

Bima, KB.- Suryadin menagih progres kinerja Tim Khusus (Timsus) yang dibentuk Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, beberapa waktu lalu.  Yakni terkait penelusuran terhadap aset daerah, soal Cagar Budaya Benteng Asakota yang terletak di Desa Punti Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima.

Suryadin


Pasalnya, Kasi Kebudayaan Dikpora Kabupaten Bima, Syahrani, sebelumnya mengaku sudah membentuk Tim bersama pihak Dinas Pariwisata. Hal itu untuk memastikan keberadaan aset daerah tersebut.

"Tahun 2020 lalu Syahrani katanya sudah bentuk Timsus untuk menelusuri tentang ini," kata laki-laki yang biasa disapa Pena Bumi, Selasa (15/06/2021).

Dia mengatakan, kabar positif tersebut hingga saat ini belum terlihat kinerjanya. Sudah hampir dua tahun, Timsus yang dibentuk saat itu, kini dinilai sebagai kabar angin saja.

"Ini sama halnya dengan kebohongan besar yang dikemas secara struktural. Kasian warga Soromandi dibohongi seperti ini," ujarnya.

Pena Bumi mengungkapkan, Cagar Budaya Benteng Asakota, hingga saat ini belum ada kepastian terkait legalitasnya. Apakah aset tersebut benar milik Daerah Kabupaten Bima ataupun tidaknya. 

"Sampai hari ini belum ada kepastian, terkait keabsahannya. Benar tidaknya ini menjadi bagian dari aset daerah kita," sebutnya.

Menurut pria dua anak ini, Syahrani, saat itu berjanji akan turun langsung ke Desa untuk melihat dokumen. Namun sejauh ini hasil koordinasi belum juga ada petunjuk terkait kehadiran mereka di Soromandi. Apalagi keterbukaan informasi soal Asset. 

"Saya pastikan kondisi ini menjadi Bom Waktu bagi pemerintah. Serta oknum yang mengklaim Benteng Asakota. Jika terus dibiarkan, maka dugaan keterlibatan pemerintah menjual Asset daerah itu sangat kuat," pentilnya.

Motivasi besar untuk hadirkan camat asli putra soromandi, kata pria yang akrab disapa Pena Bumi ini, Bagian dari harapan. Supaya semua asset daerah harus diperjelas. Terkait Benteng Asakota ini, kata dia, warga Soromandi khususnya pemuda Desa Punti. Menyesalkan adanya sertifikasi seluas satu hektar lebih oleh oknum di Kota Bima. Hal ini sudah terjadi berpuluh-puluh tahun. Namun pemerintah tutup mata.

"ini pemerintah sengaja menciptakan pertumpahan darah dikalangan masyarakat. Kok dibiarkan berlarut-larut," tanyanya.

Pena Bumi mengaku, selama ini warga asli Soromandi, tidak ada yang berani klaim tanah itu milik perseorangan. Justeru warga setempat yakin Benteng Asakota tersebut milik pemerintah. 

"Ini malah aneh, kok oknum warga kota Bima memiliki tanah disana. Padahal warga asli saja tidak berani mengambil secara pribadi," sesalnya.

Pena Bumi meminta secara tegas, Camat dan semua unsur Muspika di Kecamatan Soromandi segera melakukan langkah-langkah cepat. Karena kondisi Benteng Asakota harus ditingkatkan kapasitasnya. 

"Alhamdulillah, sejauh ini sudah terbentuk Pokdarwis di Benteng Asakota. Disana, pemuda sudah berkeringat merawat area Benteng. Termasuk Transplantasi Terumbu Karang, yang merupakan salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi melalui pencangkokan. Hal itu dilakukan pemuda dan warga setempat. Demi memperbaharui kerusakan atau menciptakan habitat baru," pungkasnya. (KB-07)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.