Nurdin : Cegah Stunting Dengan Hindari Empat Terlalu - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Nurdin : Cegah Stunting Dengan Hindari Empat Terlalu

Bima, KB.- Dalam Rangka Mengajar target penurunan stunting menjadi 14% pada 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) fokus mengampanyekan Empat Terlalu dalam pencegahan anak kerdil (stunting).



Hal Tersebut disampaikan Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ( DP3AP2KB ) Kabupaten Bima, Nurdin, S.Sos kepada Media ini di ruang kerjanya, Kamis (18/08/2022).

"Kami punya formula jitu untuk mencegah stunting, yaitu hindari empat terlalu: terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak jumlah anak," ujarnya.

Lanjutnya, Formula tersebut terbukti tidak hanya mampu mengendalikan masalah kependudukan, tetapi juga relevan mengurangi prevalensi stunting.

Dua telalu terkait dengan usia, hindari kelahiran pada ibu yang terlalu muda atau terlalu tua. Usia ideal ibu melahirkan pada rentang 21-35 tahun.

Usia melahirkan terlalu muda, tulang panggul perempuan yang berusia di bawah 20 tahun belum siap untuk proses melahirkan. Sedangkan, usia kelahiran terlalu tua, seorang ibu rentan mengalami preeklamsia atau pecah ketuban dini.

Dua terlalu lain dalam mencegah stunting yaitu menghindari jarak melahirkan terlalu dekat dan terlalu banyak jumlah anak. Jarak terbaik untuk anak yakni lima kali masa kehamilan atau kira-kira 4-5 tahun.

Nurdin menyarankan selepas melahirkan sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi jangka panjang. Pada 2021, prevalensi stunting Indonesia berada di angka 24,4%. Angka ini mengalami penurunan sebesar setiap tahun.

"Meski demikian, angka prevalensi stunting Indonesia masih di atas standar maksimal yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20%," imbuhnya. 

Selain kampanye Empat Terlalu, penyuluhan terhadap calon pengantin (masa pranikah) juga menjadi fokus sasaran program prioritas itu.

"Pemerintah pusat bersepakat  untuk mengimbau pemeriksaan terhadap calon pengantin tiga bulan sebelum pernikahan," paparnya lagi. 

Lanjutnya, Pemerintah pusat juga menekankan untuk melakukan terobosan di bidang komunikasi publik. "Mengingat waktunya sangat singkat, tidak ada jalan lain kecuali berkolaborasi dengan berbagai instansi di sektor terkait dan memanfaatkan kearifan lokal agar efektif di setiap wilayah," imbuhnya dengan menyebutkan Kementerian Pertanian, Kementerian Sosial, dan PUPR sebagai contoh.

Harapannya melalui kampanye terstruktur Empat Terlalu, konseling, dan pemeriksaan kesehatan dalam tiga bulan pranikah dapat berkontribusi sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia. (KB-01/ ADV)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.