DPR Sorot Mahalnya Gas Elpiji dan Pupuk Subsidi di Kabupaten Bima
Bima, KB.- Anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin menyoroti mahalnya harga jual pupuk subsidi dan gas elpiji yang 3 kilo di Kabupaten Bima.
Anggota DPRD Kabupaten Bima, Rafidin, S.Sos. |
Kata dia, Gas Elpiji dan Pupuk Subsidi yang harusnya dijual sesuai HET, namun yang terjadi di lapangan malah sebaliknya.
"Di Sampungu itu, gas elpiji yang 3 kilo ini malah dijual Rp. 35 ribu per tabung," ujarnya, Selasa (27/09/2022).
Selain harganya yang mahal kata dia, pemakaian Gas Elpiji tersebut pun tidak begitu lama. Kata dia, warga setempat hanya dapat menggunakan gas tersebut paling lama 10 hari.
"Berbeda dengan sebelumnya, kalau dulu kan, orang memakai gas elpiji yang subsidi itu, bahkan bisa sampai satu bulan," tutur Sekjen DPD PAN Kabupaten Bima.
Sementara pupuk subsidi pemerintah pun dijual dengan harga yang sangat mahal. Harganya bervariasi, ada yang Rp. 170 ribu hingga Rp. 200 ribuan.
"Ini juga mafia ini, mafia ini berantai, pupuk subsidi ini kan kejahatan besar, mulai dari distributor hingga pada tingkat pengecer, saya saja ini baru saja ditawarkan pupuk subsidi seharga Rp. 200 Ribu," sebutnya.
Menurutnya, pihak pengawas terkait Pupuk Subsidi tersebut sangat lemah. Mestinya kata dia, setiap oknum yang kedapatan melanggar ketentuan itu, harus diproses hukum dulu.
"Ini lemah sekali pengawasan ini, apalagi para aparat penegak hukum ini, ketika kedapatan pupuk yang dibawa keluar wilayah yang seharusnya, justru setelah dikasi uang Rp. 500 Ribu langsung dilepas oleh mereka ini, harusnya diproses hukum dulu," tegasnya.
Terakhir kata dia, kejahatan tersebut merupakan kejahatan berantai. Mulai pada tingkat distributor pupuk atau pun pengecer, juga pada tingkat aparat penegak hukum.
"Kejahatan besar ini harus ditegakkan proses hukum itu," tutupnya. (KB-07)
Tidak ada komentar