Wakil Bupati Bima Buka Kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Bima Tahun 2022 - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Wakil Bupati Bima Buka Kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Bima Tahun 2022

Bima, KB.- Wakil Bupati Bima, Drs. H. Dahlan M. Noer secara resmi membuka kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kabupaten Bima Tahun 2022 yang bertempat di Aula Kantor Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bima, Rabu 09 November 2022.



Dalam laporan Panitia, Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bima, Nurdin, S,Sos menyampaikan, Penurunan angka stunting menjadi salah satu hal yang diprioritaskan di Kabupaten Bima. Inipun menjadi begitu penting di Indonesia sehingga Presiden RI membuat peraturan Nomor 72 Tahun 2022 tentang percepatan penurunan stunting.

“ Pemkab Bima melaksananan Diseminasi Audit Kasus Stunting bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui penyebab resiko stunting, kemudian dari hasil identifikasi dilakukan analisis guna memberikan rekomendasi sebagai upaya pencegahan yang harus dilakukan, “ ungkapnya.

 


Lanjutnya, tujuan dilakanakan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi resiko dan penyebab pada kelompok sasaran berbasis survaeilans rutin atau sumber data lainnya. Disamping itu, tujuan lainnya adalah untuk menemukan atau mengetahui resiko – resiko potensial penyebab langsung dan penyebab tidak langsung terjadinya stunting pada calon pengantin, ibu hamil, ibu nifas, baduta dan balita.

“Kita punya beberapa strategi yang perlu dioptimalkan dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Bima, antara lain menurunkan prevalensi stunting, meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga, menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan akses air minum dan sanitasi, “ ungkapnya.

Wakil Bupati Bima menyampaikan pola perilaku kehidupan yang membuat angka Stuntinng itu meningkat. Dan penanganan Stuntinng tidak bisa dilakukan oleh tim teknis sendiri. Semua stakeholder harus bersinergi karena ini dimulai dari keluarga. 

 "Ini bukan hanya tugas sektoral tapi tugas kita semua mulai dari OPD, Camat sampai ke  kepala desa secara kolektif," ungkap Dahlan.

 “Untuk mewujudkan target yang kita harapkan, dibutuhkan koordinasi dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, baik dari bidang kesehatan, pangan dan gizi serta lingkungan yang memadai yaitu sanitasi, jamban keluarga dan ketersediaan air bersih serta pola asuh balita, “ ujarnya.

 H. Dahlan juga menyampaikan tujuan dari audit adalah mencari persoalan dan dicarikan solusinya. Dan usaha yang bisa dilakukan adalah dinas-dinas terkait saling koordinasi dan komunikasi dengan camat, kepala desa ketika terjadi permasalahan. Dieksekusi dengan aksi agar target yang telah ditetapkan oleh pusat bisa tercapai. 

"Saya berharap kegiatan ini bukan hanya laporan, tapi bisa kita tindaklanjuti secara nyata dan kita turunkan angka Stuntinng secara bersama dengan menyamakan pemikiran dan pemahaman" tegas Dahlan. (KB-02)

 

 


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.