ASN PPPK Keluhkan Tunjangan Akhir Tahun, Diduga Pihak Dinas Minta "Panai" Untuk Pencairan
Bima, KB.- Tidak hanya kisruh soal seleksi calon ASN PPPK yang terjadi di Kabupaten Bima belakangan ini. Rupanya, isu soal tunjangan akhir tahun 2024 pun menyita perhatian publik.
Bagaimana tidak, pengakuan seorang guru ASN PPPK yang enggan dipublish namanya, pembayaran terhadap apa yang menjadi haknya tidak kunjung tiba. Informasi yang dihimpun kabarbima.com ia mengaku, ada setoran yang mesti diselesaikan agar dapat dicairkan.
"Tunjangan akhir tahun saya yang mesti dibayarkan bersamaan dengan gaji, namun sampai sekarang belum juga dibayarkan, harus ada uang kayak uang tip gitu baru dibayarkan" ungkapnya.
Dia mengungkapkan, besaran tunjangan akhir tahun itu senilai satu kali gaji. Tapi entah kenapa, tanpa setoran terlebih dahulu tidak dapat dibayarkan.
"Bayangkan aja, dengan jumlah orang atau pegawai guru se-kabupaten Bima ini, harus menyetor uang Rp. 50 - 100 Ribu per kepala, di kali banyak itu jumlahnya tentu fantastis," urainya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Zunaidin, membantah terkait hal itu. Bahkan dirinya menyebutkan, isu terkait itu sengaja di gelinding untuk memperkeruh situasi.
"Guru yang mana siapa guru itu, suruh datang ke saya, jangan sampai ini info-info liar yang sengaja diulang ulang," kutipnya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (09/01/2025).
Ketika diwawancarai, dia pun meminta bukti terkait hal itu. Ia meminta untuk ditunjukkan objeknya. "Bapak kalau datang tunjukkan ke saya, bukti, contoh atau objeknya, karena disini banyak yang harus dijelaskan jangan sampai membias," cetusnya.
Saat disinggung mengapa tunjangan akhir tahun tersebut masih belum dibayarkan sampai sekarang ini, dirinya mengatakan sedang diproses di Bank.
"Tidak ada tunjangan akhir tahun yang tidak dibayarkan, dan sekarang ini sedang proses pencairan," terangnya.
Berulang ulang ia meminta agar guru-guru yang tidak dibayarkan tunjangan akhir tahun untuk datang langsung ke Dinas dan menghadap dirinya. Ketika memang benar adanya oknum yang meminta uang pelicin agar dapat dicairkan tunjangan akhir tahunnya, ia tidak segan segan untuk memberikan sanksi.
"Bawa ke sini guru itu, suruh ketemu dengan saya, guru-guru ini kan orang-orang pintar semua dan berani, mestinya tinggal datang ke saya dan biar saya bisa eksekusi juga orang-orang bagian PTK ini jika memang itu benar, suruh datang ke sini aja guru itu," pungkasnya. (KB-07)
Tidak ada komentar