FKUB: 'Ayo Bagun Kota Bima Tanpa Konflik, Sara dan Ujaran Kebencian' - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

FKUB: 'Ayo Bagun Kota Bima Tanpa Konflik, Sara dan Ujaran Kebencian'

Kota Bima,KB.- Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Kota Bima, Rabu (04/04/2018) pagi kembali menggelar kegiatan dialog Lintas Etnis, Budaya dan Agama se Kota Bima. Dengan mengangkat tema"Ayo bangun Kota Bima tanpa Konflik,tolak politisasi sara dan ujaran kebencian. 

Kegiatan tersebut berlangsung di aula kantor FKUB Kota Bima dan dihadiri unsur Pemerintah Kota Bima, 19 tokoh etnis, toko lintas agama,  ormas, perwakilan pemuda Kota Bima dan jajaran FKUB Kota Bima. 

Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Pemkot Bima H.Syafruddin,SH dalam sambutannya sekaligus membuka secara resmi kegiatan tersebut mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bima sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini. Sebab, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Kota Bima agar bisa bebas dari politsasi sara dan Konflik. 

Dikatakannya, dalam menangani politisasi sara, konflik atau perang antar kampung di Kota Bima, itu tidak mampu ditangani oleh pihak kepolisian saja. Tapi juga dibutuhkan peran penting tokoh agama dan tokoh pemuda di masing-masing wilayah. 

"Mari kita manfaatkan acara dialog ini dengan sebaiknya, sehingga bisa membuka wawasan kita. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat bagi kita semua, terutama masyarakat Kota Bima,"harapnya.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Bima H.Eka Iskandar,M.Si mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin FKUB Kota Bima tiap tahun. Dengan sumber dana dari Dipa Kemenag Kota Bima sebesar Rp. 30 juta ditambah dengan anggaran FKUB. 

Adapun Tujuannya, untuk menjalin tali silahturahmi yang baik antar sesama, antar golongan dan antar etnis di Kota Bima. Sehingga bisa hidup rukun dan damai. "Silahturahmi itu sangat penting untuk menjaga kerukunan hidup masyarakat,"tuturnya. 

Lanjutnya, Isu hangat yang harus dibahas saat ini mengenai puisi ibu Sukmawati Soekarno Putri yang mengadung unsur sara. Dan itu sangat mengganggu dan bisa merusak kebihnekaan yang ada.

"Jadi tujuan kita yaitu untuk mencari solusi untuk persoalan itu,"jelasnya. 

"Apapun yang terjadi diluar sana, tidak boleh terjadi di Kota Bima. dan semua rumah ibadah di Kota Bima harus terbebas dari politisasi sara,"ingatnya. 

Perlu diketahui, ada empat narasumber yang dihadirkan pada kegiatan ini yakni Kasubag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag NTB H. Suwardi,SH,M.Pd, Akademisi IAIM Bima DR.Ridwan M Said, Wakapolres Bima Kota dan Penulis Buku FKUB Kota Bima Sudirman H.Makka. (KB-04)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.