Satu Minggu Lebih, Gudang Semen Tonasa Bima Kosong - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Satu Minggu Lebih, Gudang Semen Tonasa Bima Kosong

Kota Bima, KB.- Kelangkaan semen menjadi salah satu perbincangan yang hangat di kalangan publik saat ini. Pasalnya, mulai dari dugaan harga yang melambung tinggi dengan kurangnya persediaan semen  mampu menarik perhatian sejumlah kalangan.

Victor. 
Menanggapi hal itu, pihak PT Catur Kencana Sakti Cabang Bima, Victor mengungkapkan, gudang semen di perusahaan tersebut mengalami kekosongan. Kejadian itu sudah berlangsung dua Minggu lebih dan diperkirakan akan sampai satu bulan atau lebih.

"Gudang kita kosong sudah dua mingguan. Isinya hanya semen sisa banjir 2016 dulu yang sudah jadi batuan," ujarnya, Kamis

Kata dia, terjadinya kekosongan tersebut yang mengakibatkan Kelangkaan semen sekarang ini, akibat dari antrian di gudang. Antrian di gudang pabrik tersebut, karena upaya prioritas terhadap daerah-daerah korban bencana beberapa waktu lalu.

"Ini terjadi karena antrian di gudang pabrik. Bukan karena ada mesin rusak. Tapi, penyaluran semen disana sekarang sedang karena barang diutamakan untuk daerah-daerah yang mengalami bencana kemarin. Seperti Lombok, Donggala, Kota Palu dan lain-lain," sebutnya.

Dia memastikan, penyaluran barang dari pabrik untuk daerah Bima tidak akan lama lagi. Kata dia, kelangkaan semen dan kekosongan gudang tersebut akan berakhir secepatnya.

"Paling lama 10 hari kita sudah bongkar barang dan gudang tidak akan lagi kosong seperti ini," terangnya.

Mengenai harga Semen yang dikabarkan 90/zak ia pun menanggapinya tenang. Bahwa hal itu tidak benar, jika wilayahnya seputaran Kota dan Kabupaten Bima.

"Soal harga Rp 90 ribu itu gak mungkin dijual segitu. Soalnya, harga gudang di sini saja, kita lepas barang itu hanya Rp 57 Ribu/zak," ungkapnya.

Para pengecer beli dari pihak distributor dengan harga sekian disebutkan. Ditambah dengan ongkos bongkar muat barang dari distributor daerah ke para pengecer dengan Rp. 1000 per zak.

"Yang kita muat biasanya 200 zak per truck. Karena gaji buruh dihitung Bongkar muat jadinya Rp. 2000 per zak," urainya.

Menurutnya, dengan nilai harga hanya sekian. Victor pastikan, tidak mungkin harga melambung hingga Rp. 90 Ribu.

"Mentok-mentoknya paling tinggi jika di hitung dengan ongkos buruh dan truck itu ya hanya Rp 64 Ribu paling tinggi," pungkasnya. (KB-07)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.