Dugaan Penipuan Harga di Bolly, Ternyata Banyak Korban Lain - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Dugaan Penipuan Harga di Bolly, Ternyata Banyak Korban Lain

Kota Bima, KB.- Rupanya dugaan penipuan yang dilakukan Management Bolly Department Store Salama tidak hanya dialami oleh  Sri Mulayani. Tetapi juga dialami oleh konsumen lainnya, bahkan yang sudah jadi member Bolly. 

Setelah berita dugaan penipuan dirilis Kabar Bima, beberapa korban lain juga mengadukan hal yang sama kepada redaksi Kabar Bima. Bahkan diantaranya ada yang sudah mengalami beberapa kali.

Salah satunya, Saumarni warga Kampung Pane, sekitar tanggal 12 Juli lalu membeli sandal anaknya. namun harganya juga bereda antara yang tertera di barcode dan juga kasir. 

"Harga di barcode Rp. 25.000, di Kasir Rp.35.000. Saya member juga di Bolly,  bukti masih tersimpan," akunya kepada Kabar Bima, Selasa (18/07/2017) malam.

Baca Juga : Hati-hati Belanja di Bolly

Warga lain, Dinda asal Penatoi yang juga sudah lama menjadi member di Bolly juga mengaku pernah  jadi korban. "Dulu saya beli sabun Pepaya, di raknya tertera Rp.8.500 , kalau ndak salah sampai di kasir harganya jadi Rp.11.000. Tapi struknya nggak pernah saya simpan, dan saya sering alami itu," bebernya.

Menurutnya, harga barangnya rata-rata seperti itu.  Pernah sekali Dinda komplain langsung di kasir. Tapi  alasannya udah ada harga baru. 

"Mungkin barang yang mbak ambil belum diganti dengan label harga yang baru, gitut aja jawabannya," tutur Dinda seraya mengaku, tiap bulan selalu belanja kebutuhan di Bolly.

Rangga Babuju juga pernah jadi korban sekitar bulan November 2016. "Saya sendiri pada bulan November 2016 membeli Instrument Ultah buat anak di rumah seperti Topi, Lilin, dll. Ada 2 barang yang dibarcode harganya Rp.3.000an, tapi distruk dibandrol dengan harga Rp.4.800 kalau nggak salah saat itu. Saya tidak lapor karena sibuk urusan Ultah anak saya," ceritanya. kepada Kabar Bima, Selasa (18/07/2017) malam.



Korban Lain lagi, Nurul Wahidah dari Desa Tangga pernah juga mengalami hal yang sama. Nurul mengaku pernah membeli  susu diyet beberapa waktu lalu, di barcode harganya Rp. 45.000,  tetapi setelah melakukan pembayaran tau-taunya harga susu itu jadi Rp.80.000.

"Saya pernah tanya ke kasirnnya kenapa hargannya beda. Jawaban kasir, itu harga yang lama mbak tidak berlakukan lagi. Hingga berita ini dinaikan, pengaduan dari para korban terus berdatangan di Redaksi Kabar Bima. (KB-02)


1 komentar:

  1. Kok sampai begitunya...enak ya alasannya hanya karna ada harga baru....seenaknya saja dan nggak ada tanggung jawab secara peofesionalx....kalo saya malah sering kompalai pengembalian selalu salah dan kurang..klo kita belanja Kita harus bayar Pas sesuai belanjaan hanya itu hanya 100 perak, tp giliran pengemblian uang kita yg lebih didiamin...analisanya sederhana, kita gunakan hitungan matematika saja....agaplah rata pengembalian konsumen 100 perak x 1000 Orang / hari = Rp. 100.000 x 30 hari = Rp. 3.000.000....kan enak bisa Bayar Gali karyawan 2 orang tanpa harus mengeluarkan uang dari hasil usaha.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.