Kodim 1608/Bima Gelar Pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial
Kota Bima, KB.- Mayor Inf Syahrudin, SE Danramil 1608-07/Monta mewakili Dandim Bima Buka kegiatan Pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial .2020, di Aula Kodim 1608/Bima, Selasa (08/09/2020).
Kegiatan yang bertemakan “ Mengotimalkan deteksi dini, cegah dini Melalui Pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial TNI AD Siap Meningkatkan Kemampuan Temu Cepat dan Lapor Cepat dalam Mewujudkan Stabilitas Keamanan Serta Ketahanan Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," Hadir dalam kegiatan Pasi Puanterrem 162/WB Mayor Inf I Made Darma Aksara dan diikuti 30 orang peserta terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, KBT dan anggota masyarakat lainnya.
Dalam sambutannya mewakili Dandim 1608/Bima, Mayor Inf Syahrudin SE menegaskan penyelenggaraan kegiatan Pembinaan Peta Jarak Jaring Teritorial sebagai wujud pembinaan mitra karib dalam rangka pencapaian keberhasilan tugas pokok TNI salah satunya memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta. Untuk TNI AD, pemberdayaan wilayah pertahanan darat dilakukan melalui pembinaan teritorial.
Pembinaan teritorial ini dalam penerapannya dilaksanakan dalam bentuk pembinaan mitra karib terpilih atau yang dikenal dengan jaring teritorial sebagai kepanjangan tangan aparat Komando Kewilayahan dalam upaya mendapatkan berbagai informasi di wilayahnya. Ini semua dilakukan dengan tujuan untuk mewujudkan kehidupan masyarakat yang aman, tenteram dan dinamis serta terpeliharanya kondusifitas wilayah sehingga keberlangsungan pembangunan di daerah.
Letkol Inf Teuku Mustafa Kamal menyampaikan melalui Mayor Syahruddin, SE bahwasanya Kegiatan pembinaan mitra karib ini sebagai upaya untuk mewujudkan dan memperkokoh Kemanunggalan TNI – Rakyat. Apabila masih ada pihak-pihak yang menginginkan TNI lepas dan terpisah dari Rakyat, berarti tidak memahami sejarah, tegas Mayor Inf Syahruddin.
Hadir dalam kegiatan Mayor Inf I Made Darma Aksara Pasi Puanter Rem 162/WB dan meyampaikan sabutannya bahwa TNI tidak bisa disamakan dengan Tentara di negara lain, sampai kapanpun TNI dan Rakyat tidak bisa dipisahkan. “Sejarah mencatat, Tentara (Laskar/Pejuang) dan Rakyat bahu membahu berjuang untuk merebut dan mempertahankan Kemerdekan Indonesia”, tandasnya.
Sejarah ini patut kita jadikan cermin, Kerajaan Majapahit yang menguasai nusantara raya, bisa runtuh karena perang saudara, dihancurkan dari dalam. Sejarah ini perlu patut kita jadikan cermin, jangan sampai hal itu terjadi di NKRI. Untuk itu mari kita samakan persepsi bagaimana agar NKRI tetap utuh dan jaya. Pungkasnya. (KB-07)
Tidak ada komentar