Pentingnya Vaksin Ditengah Pandemic - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Pentingnya Vaksin Ditengah Pandemic

Pada akhir tahun 2020, masyarakat di dunia lega mendengar kabar vaksin Covid-19 dengan tingkat efikasi di atas 90 persen berhasil dibuat. Kelegaan bertambah setelah mengetahui tak hanya satu vaksin yang berhasil diproduksi, tetapi ada beberapa alternatif vaksin dengan tingkat efikasi di atas 60 persen akan tersedia dalam waktu dekat. Salah satunya vaksin sinovac.

Nisrina AdzikroNabilah


Apa itu vaksin Sinovac? Vaksin Sinovac adalah vaksin berjenis inactivated vaccine. Secara singkat inactivated vaccine adalah vaksin menggunakan versi lemah atau inaktivasi dari virus untuk memancing respons imun. vaksin inactivated memerlukan beberapa dosis dari waktu ke waktu untuk mendapatkan imunitas berkelanjutan terhadap penyakit.

Di Indonesia, Bio Farma bekerja sama dengan Sinovac agar Bio Farma bisa memproduksi vaksin yang bernama CoronaVac. Oleh karena itu, uji klinis fase III dilakukan di Indonesia.

Untuk pengujian klinis di Indonesia, Bio Farma bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran untuk menyiapkan uji klinis vaksin Covid-19.

 Wamenkum HAM menegaskan bahwa vaksinasi adalah wajib. Yang menolak bisa dikenai sanksi pidana. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah menerbitkan fatwa halal dan suci terhadap vaksin Sinovac. Presiden RI Joko Widodo menargetkan penyuntikan vaksin COVID-19 di Indonesia bisa dimulai pada akhir tahun 2020, atau setidaknya di awal 2021.

"Kaidah-kaidah scientific, kaidah-kaidah ilmiah ini juga saya sudah sampaikan wajib diikuti. Kita ingin keselamatan, keamanan masyarakat itu harus betul-betul diberikan tempat yang paling tinggi," kata Jokowi.

 Tapi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 belum bisa memastikan jadwal vaksinasi karena itu sangat tergantung hasil uji klinis dan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kemarin BPOM juga menyampaikan hasil analisis terhadap uji efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen. Sedangkan ahli epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menyampaikan hasil final efikasi vaksin CoronaVac produksi Sinovac di Brasil sebesar 50,4 perse tidak berpengaruh dengan efikasi vaksin di Indonesia, sehingga masyarakat tidak perlu cemas.

 Mayoritas warga yang di polling sebenarnya setuju untuk divaksinasi. Namun mereka lebih percaya pada vaksin buatan Jerman atau Amerika Serikat (AS).

Sementara itu YouGov juga mensurvei sikap warga terhadap vaksinasi wajib. Ini dilakukan beberapa negara termasuk Indonesia.

Ternyata langkah tersebut cukup popular di India (77%), Indonesia (71%) dan Meksiko (65%). Namun warga Inggris terpecah dengan 40% mendukung dan 42% menentang. AS sendiri mencatat banyak warga menentang kebijakan wajib vaksin hingga 46%. Hanya 26% yang mendukung.

Ketua ITAGI Prof Sri Rezeki S Hadinegoro, merujuk hasil survei, menyebut masyarakat Indonesia menerima dengan baik pelaksanaan vaksinasi COVID-19. Sebab, umumnya masyarakat ingin pandemi segera berakhir.

“Masyarakat jelas bersedia untuk divaksinasi untuk memutuskan rantai penularan. Namun kita harus memastikan bahwa vaksin terjangkau untuk semua orang, apa pun status ekonomi mereka, karena diperlukan cakupan imunisasi yang tinggi. Hal tersebut sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok,” ucapnya.

Untuk di provinsi Nusa Tenggara Barat pelaksanaa vaksinasi covid-19 bagi tenaga kesehatan berlangsung di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jumlah penerima vaksin bertahap setiap hari sekitar 52 orang terdiri dari tim medis, tenaga perawat/bidan, tenaga kesehatan dan administrasi lingkup RSUD Provinsi NTB. Ada juga yang merupakan tenaga kesehatandari luar civitas hospitalia seperti RSJ MUTIARA SUKMA Mataram dan lainnya.

Untuk mayoritas penduduk di Nusa Tenggara Barat khususnya daerah Kab. Bima lebih mempercayai keampuhan obat herbal yang merupakan resep turun menurun dari pada suntik vaksin dimana kita ketahui bahwa banyak beredar info ataupun asumsi-asumsi tidak baik tentang efek samping dari suntik vaksin ini sendiri.


BIODATA PENULIS

Nama: Nisrina AdzikroNabilah

Ttl: Bima, 9 April 2001

Status: Pelajar/ Mahasiswa(i)

Jurusan: Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Malang

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.