Pasien Bertambah Banyak, Ketersediaan Oksigen Kosong di Kota Bima - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Pasien Bertambah Banyak, Ketersediaan Oksigen Kosong di Kota Bima

Kota Bima, KB.- Pasien semakin bertambah, ketersediaan oksigen kosong. Selain itu, kebutuhan tiap hari sangat banyak. Tidak hanya di rumah sakit, bahkan pasien yang dirawat di rumah pribadinya.

Ilustrasi oksigen


Ramainya berbagai keluhan keluarga pasien rawat inap melalui media sosial, tentang tidak tersedianya tabung oksigen di sejumlah fasilitas kesehatan terutama di RSUD Kota Bima.


Kepala RSUD Kota Bima Agus Dwi Pitono Mars yang dikonfirmasi mengakui, bahwa saat ini untuk ketersediaan tabungnya saja di rumah sakit berjumlah 41 unit, sedangkan ketersediaan oksigen masih kosong.

"Oksigen kita saat ini masih kosong, padahal berdasarkan estimasi kebutuhan sesuai jumlah pasien yang rawat inap mencapai 60 tabung perhari," ujarnya Selasa (27/7).

Agus menjelaskan, karena kelangkaan oksigen ini pihaknya telah melakukan beberapa antisipasi sebagai langkah jangka pendek dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. Pertama dengan membeli oksigen pada distributor lain yaitu UD Fani, karena stok di Ulet Jaya sudah habis meskipun telah mengikat kerjasama pendistribusian.

Kemudian upaya lainnya yaitu membeli oksigen di tempat pengecer, yang ada di Kabupaten Bima dan Dompu. Hingga memberangkatkan jajarannya untuk membeli oksigen di pengisian di pulau Lombok, yaitu PT Samator dan yang tersedia hanya 25 tabung saja.

"Langkah-langkah ini sudah dilakukan, namun ketersediaan oksigen bagi pasien masih kosong. Apalagi saat ini kita masih menunggu distribusi dari Kota Mataram saja, yang sudah hampir 2 pekan belum datang," katanya.

Agus menambahkan, guna mengantisipasi keterlambatan kedatangan oksigen tersebut. Pihaknya akan merekomendasikan pasien untuk dirawat di rumah sakit lain, yang masih memiliki ketersediaan oksigen sehingga mendapat perawatan intensif.

"Upaya pertolongan pada pasien tetap kami lakukan secara maksimal, dengan berkoordinasi dengan pihak rumah sakit lain sebagai langkah penyelematan," tambahnya. (KB-07)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.