Harga Jagung Diam di Tempat, Petani GEGANA dan Pemerintah Dinilai Bohong - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Harga Jagung Diam di Tempat, Petani GEGANA dan Pemerintah Dinilai Bohong

Bima, KB.- Sudah jatuh, tertimpa tangga. Pepatah lama tersebut menggambarkan kondisi petani jagung sekarang ini. Biaya mahal yang dikeluarkan untuk membeli bibit dan obat-obatan, tidak sebanding dengan harga jual jagung yang semakin merosot. Pantas saja petani Gelisah Galau Merana (Gegana).

Foto tumpukan jagung yang belum digiling dan sudah digiling tapi belum dijual.

Banyak petani yang memilih bertahan untuk tidak menggiling jagung. Sebab, mereka mengira harga jual jagung sekarang ini dapat kembali stabil seperti sebelumnya Rp. 4900 per kilogram untuk harga di lokasi. 

Isnaini seorang petani muda di Desa Soritatanga mengatakan, merosotnya harga jual jagung sejak selesai lebaran kemarin. Sudah hampir dua bulan, harga jual jagung hanya bertahan pada Rp. 3700 per kilogram.

"Saya sendiri, sudah lama menunggu harga jagung naik hampir masuk dua bulan lamanya, lebih baik saya simpan saja bersama tongkolnya jagung ini sampai harga kembali stabil, atau hanya," ujarnya, Jumaat (10/06/2022).

Diceritakannya, para petani jagung sekarang ini, lebih memilih tidak menggiling jagung sementara waktu. Dengan harapan, harga jual jagung di Kabupaten Dompu atau Bima hingga kembali stabil. 

"Serentak petani di sini, tepatnya di Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, lebih memilih untuk tidak menggiling jagung sekarang ini, karena jika di hitung-hitung, harga jual hari ini tidak seimbang dengan pengeluaran kita," tutur laki-laki biasa disapa Jeko. 

Sementara itu, Jeko menagih janji pemerintah yang katanya akan stabilkan harga jual jagung. Namun, sudah hampir dua bulan, harga jagung bukanya bertambah, justeru diam di tempat dan bahkan semakin menurun. 

"Mana janji Bupati Dompu yang katanya mampu membantu petani jagung, sama saja dengan gubernur NTB, hanya janji semata," sebutnya. 

Dia berharap, harga jagung secepatnya stabil kembali. Ditambahkannya, ada juga petani yang sudah menggiling jagung, namun bertahan tidak menjualnya.

"Semoga harga jual jagung cepat stabil, banyak juga yang sudah giling jagung tapi tidak mau jual karena mereka takut rugi dengan harganya sekarang," tutupnya. (KB-07)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.