Viral Oknum TNI bersama Istrinya di Bima, Diduga Tipu Istri Polisi
Bima, KB.- Bermula dari utang piutang, oknum TNI inisial AZ dan istrinya AN mengambil emas dari istri Polri inisial EL sejumlah 150 Gram Emas. Jika diuangkan, harga emas yang diambil itu sebesar Rp. 225 juta rupiah.
![]() |
Ilustrasi TNI dan Istrinya |
Awalnya angsuran dari utang yang diambil tersebut sempat dibayar. Dari informasi yang dihimpun wartawan kabarbima.com, utang oknum inisial AZ dan AN beberapa bulan saja.
"Mereka awalnya bayar angsuran, walaupun tidak tepat waktu, cuma beberapa kali saja mereka bayar awalnya," ujar EL istri Polisi pada kabarbima.com Rabu (26/03/2025).
Kata dia, belum lunas utang pertamanya, oknum TNI bersama istrinya tiba-tiba meminta utang lagi dengan jumlah yang cukup besar. Dengan alasan, untuk modal usaha ayam ternak ayam.
"Saya kaget ketika dia minta utang lagi, sempat ditanya kan, kok utang lagi sementara utang pertama aja belum lunas yang Rp. 225 juta itu atau emas seberat 150 gram," ulasnya.
Dilanjutkannya, oknum terduga itu memaksa EL untuk dicairkan pinjamannya yang tertera dalam kwitansi senilai Rp. 350 juta rupiah. Dengan jaminan pada saat itu sertifikat tanah seluas 2 hektare yang dijanjikan dan berjanji langsung melunasi utang pertamanya senilai Rp. 225 juta.
"Mendengar itu, saya akhirnya luluh dan membantu oknum tersebut dengan memberikan uang tunai, oknum tersebut langsung melunasi utang pertamanya dengan uang itu, dan saat itu mereka sendiri yang menulis kwitansi senilai Rp. 350 juta, setelah dikasih uang itu mereka bayar utang pertamanya dengan uang itu, artinya gali lobang tutup lobang dan kita juga dikasi lihat foto tanahnya yang katanya 2 hektare itu," tuturnya.
Ternyata kata dia, sertifikat tanah yang katanya 2 hektare tersebut rupanya luas tanah itu hanya 2 are saja. Sehingga, menurutnya dengan adanya masalah penunggakan dan tidak pernah dibayar lagi utang tersebut akhirnya dicek keberadaan tanah tersebut.
"Pas ada masalah ini, kita baru lihat dan cek tanah itu ternyata hanya 2 are saja, ini kan penipuan, asli saya gak nyangka dengan hal ini, kok berani sekali nipu-nipu kayak gini, padahal kita udah bantu oknum TNI dan istrinya itu yang katanya mau buka usaha ternak ayam potong," sesalinya.
Masalah tersebut sempat menyeret kesatuan TNI wilayah teritorial Kodim 1608/Bima. Karena oknum itu merupakan jajaran Kodim setempat dan bahkan pernah dimediasi oleh komandan Kodim 1608/Bima.
"Saat itu, Komandan Kodim 1608/Bima membuka mediasi dengan kami dan meminta waktu satu minggu, berjanji untuk memanggilnya kembali oknum tersebut agar masalah ini diselesaikan baik-baik," ulasnya.
Namun kata dia, janji itu tidak ditunaikan, justru oknum TNI inisial AZ dan istrinya mendapatkan surat perintah tugas (Sprint) berpindah tugas ke Papua. Akhirnya mengakibatkan, masalah yang seharusnya dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan berkepanjangan hingga sekarang ini.
"Dandim itu seharusnya tepatin janjinya untuk menyelesaikan persoalan ini yang dilakukan oleh anggotanya, tapi itu Dandim yang sebelumnya ini, sekarang sudah pindah Dandim itu," sebutnya.
Selain itu kata dia, oknum TNI inisial AZ dan istrinya AN, utang yang dengan jumlah besar itu hanya mau membayar senilai Rp. 60 juta saja. Menurutnya hal itu, tindakan yang tidak bertanggungjawab.
"Utang yang dia tulis sendiri di kwitansi dengan nilai Rp. 350 juta kok hanya mau bayar Rp. 60 juta saja, artinya dia gak hitung utangnya yang 150 gram emas itu yang dibayar dengan uang yang dia utang lagi dari saya Rp. 350 juta, masa ia dia yang utang harus saya yang bayar sendiri, dia mau menipu orang namanya ini, seolah-olah dia hanya utang uang yang Rp. 350 juta saja, sementara dia hutang uang yang ke dua itu buat bayar hutang yang pertama yang 150 gram emas, jadi hutang yang kedua masih utuh belum dibayar sama sekali, sementara dia hanya mau bayar Rp. 60 juta saja," ulasnya lagi.
Dia berharap, masalah utang piutang tersebut dapat diselesaikan dengan cepat dan dengan cara kekeluargaan. Ia meminta, kesatuan TNI dalam hal ini Kodim 1608/Bima dapat membantu untuk menghubungi oknum TNI inisial AZ dan istrinya AN.
"Saya harap Dandim yang sekarang dapat membantu untuk memanggilnya oknum tersebut agar masalah ini tidak berlarut-larut," tutupnya. (KB-TIM)
Tidak ada komentar