Kasus Pengadaan Al-Qur'an di Pemkot Bima Sengaja Ditutupi - Kabar Bima - Portal Berita Bima Terbaru

Header Ads

Kasus Pengadaan Al-Qur'an di Pemkot Bima Sengaja Ditutupi

Kota Bima, KB.- Program pengadaan Al-Qur'an di Lingkup Pemerintah Kota Bima, melalui Bidang Kesra dengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018 lalu, sebesar Rp. 200 Juta bermasalah. 

Drs. A. Wahid.
Dimana ditemukan kesalahan pada huruf hijaiyah pada surah di Al Quran tersebut. Salah satunya di surah al-kafirun, yang mana dalam surah tersebut pada ayat 3 yang seharusnya Nun tapi ditulis Ta. Al Quran yang berjumlah 2700 eksemplar dalam bentuk Tafsir tersebut sudah diedarkan ke seluruh LTPQ, Masjid dan Mushola se Kota Bima.

Sebanyak 2700 eksemplar Al Quran tersebut dicetak oleh CV. Berkah. Atas kasus salah cetak tersebut, pihak Kesra sudah mengeluarkan surat penarikan kembali Al Quran yang sudah terlanjur didistribusikan itu. 

Kabag Kesra, Drs. A. Wahid, yang dikonfirmasi kabarbima.com, Rabu (20/03/2019), mengatakan terkait hal itu. Awalnya diketahui oleh salah seorang hafis Al-Quran, lalu ia laporkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima.

"Pertama kali kami ketahui hal itu, setelah ada laporan dari anak hafis itu ke lembaga keagamaan (MUI)," katanya saat dijumpai diruang kerjanya.

Setelah mengetahui hal itu, Kesra bersama MUI Kota Bima, melakukan rapat internal terkait temuan tersebut. Hasil dari pertemuan internal itu, semua Al-Qur'an yang sudah didistribusikan pada setiap Kecamatan se-Kota Bima, akan ditarik kembali.

"Kami menyepakati semua Al-Qur'an yang sudah kami sebarkan di seluruh Kecamatan se-Kota Bima itu, akan kami tarik kembali, karena ini sangat fatal jika dijadikan sebagai bahan pelajaran. Apalagi, jika para pelajar Al-Quran itu masih baru belajar, pasti mereka tidak dapat mengetahui dimana yang salah dan mana yang benar, tahunya hanya belajar saja kalau yang baru gitu," jelasnya.

Sebanyak 2700 Eksemplar Al-Quraan itu, adalah Qur'an bentuk tafsir. Yakni, bentuk cetakan Al-Qur'an yang dibarengi arti pada setiap ayat atau pun surah pada Al-Quran tersebut.

"Al-Quran yang diadakan itu merupakan bentuk tafsir," sebutnya.

Sementara itu, berdasarkan pengakuannya, ia ungkapkan, kenapa hal tersebut tidak pernah terekspos di media cetak atau pun elektronik, itu berdasarkan instruksi salah satu pejabat tinggi di Pemkot Bima.

"Masalah ini memang tidak pernah diekspos, karena sekarang jelang Pemilu. Jadi ada yang mesti dijaga dan ini pun atas intruksi. Takutnya ada apa-apa nantinya, apalagi ini merupakan hal yang berkaitan dengan salah satu pesan moral pimpinan," ungkapnya.

Ketika ditanya lagi terkait adanya kesalahan pada huruf hijaiyah tersebut. Apakah ada indikasi lain, atau sebuah misi yang coba menggerogoti nilai-nilai islam atau tidak, ia pun menepisnya.

"Mungkin itu terlalu jauh dan ini merupakan kesalahan cetak saja. Dan kesalahan ini dapat berakibat fatal kalau pun isi al-quraan itu dipelajari dan diyakini. Walaupun perbedaan kata Nun dan Ta itu tetap memiliki arti yang sama. Tapi berdasarkan pengungkapan lembaga keagamaan, itu adalah sebuah temuan yang menjadi suatu kesalahan dalam isi al-quraan itu, karena itulau disepakati untuk ditarik kembali semua," bebernya.

Dikatakannya lagi, Kesra hanya mendistribusikan barang yang diadakan oleh panitia pengadaan dan PPK. Yakni, usai dilakukan PHO dan serah terima barang.

"Bagian Kesra akan mendistribusikan barang setelah semua itu sudah dilalui," ujarnya.

Untuk menghindari kejadian serupa pada waktu mendatang. Kesra, tengah membentuk tim khusus, untuk menilai dan melihat terlebih dulu spek atau pun perencanaan yang akan diadakan. 

"Kita akan membentuk tim khusus.  Sebelum dilakukan pengadaan maka  tim itulah yang akan melihat dulu spek dari apa yang menjadi pengadaan tersebut. Namanya, Tim ferivikasi isi Al Quran," pungkasnya.

Sejauh ini baru sekitar 1 kardus yang sudah ditarik kembali, dan setelah semua ditarik kembali akan disuruh ganti dengan yang benar. Katanya, kalau pihak CV selaku pelaksana pengadaan Al Quran tidak mau mengganti seluruh Al Quran tersebut, pihaknya akan menempuh jalur hukum.

"Kami mohon maaf kepada masyarakat, karena harus menarik kembali Al Quran yang sudah dibagikan, tetapi akan kami ganti lagi dengan yang lain nantinya," pintanya. (KB-07)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.