Wabup Bima : angka stunting di Bima telah turun ke 13,8%
Bima, KB. - Audit Stunting merupakan upaya identifiikasi risiko, penyebab dan bagaimana mengatasi kelompok yang terkena kasus-kasus yang tergolong sulit termasuk mengatasi stunting pada calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Demikian arahan Wakil Bupati Bima yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bima Drs. H. Dahlan M.Noer Rabu (9/11) saat membuka secara resmi Diseminasi Audit Kasus Stunting (Tahap I) tingkat kabupaten Bima yang diadakan di Aula Dinas P3AP2KB.
Dalam kegiatan Diseminasi Audit kasus stunting tersebut yang dihadiri oleh Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Prov. NTB Drs. Samaan, M.Si, Tim Pakar Hasil Kajian Stunting, beserta perwakilan OPD terkait lingkup Pemerintah Kabupaten Bima, Wabup Dahlan menghimbau semua pihak untuk dapat menyusun program kerja secara sinergis sasaran dan langkah konkrit bagi penanggulangan masalah stunting di Kabupaten Bima.
Pada akhir sambutannya Dahlan berharap diseminasi audit ini harus benar – benar memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terutama dalam mensosialisasikan, mendampingi dan meningkatkan kesadaran pemenuhan gizi anak serta mengubah pola asuh untuk mencetak generasi anak sehat dan berprestasi.
Sebelumnya, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Prov. NTB Drs. Samaan, M.Si juga dalam sambutannya mengatakan, "angka stunting di kabupaten Bima juga telah mengalami penurunan sebanyak 13,8% per oktober 2022, dan berharap tim pendamping desa, pemerintah, bahkan swasta terus bersinergi dalam mendampingi para keluarga sasaran secara optimal. Karena itu, audit yang pertama untuk kabupaten Bima ini sangat penting dan akan menjadi bahan untuk mendapatkan informasi bagi penanganganan stunting.” Tandas Drs. Samaan. (KB-01/ADV).
Tidak ada komentar